"Banyak petugas kesehatan juga menderita kelelahan fisik dan psikologis setelah berbulan-bulan bekerja di lingkungan yang sangat stres," kata Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari DW, 17 Juli 2020.
Baca juga: Dua Dokter Terpapar Covid-19, RSU Tangsel: Pelayanan Kesehatan Tetap Berjalan
Risiko paparan ini adalah alasan mengapa pekerja medis di beberapa negara marah atas rendahnya ketersediaan alat pelindung diri.
Berdasarkan data dari wabah SARS tahun 2002 dan 2003, WHO menyebut 21 persen kasus dalam pandemi itu dialami pekerja medis.
Pola serupa muncul di kalangan pekerja medis yang menangani pasien Covid-19.
Di Indonesia, data terakhir Ikatan Dokter Indonesia (IDI), 2 September 2020, sebanyak 104 orang dokter meninggal dunia karena terinfeksi virus corona.
Pada pertengahan Agustus 2020, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban, mengatakan, saat ini situasi yang dihadapi tenaga medis lebih berat.
Yang paling dirasakan oleh tenaga kesehatan adalah kondisi bed rumah sakit yang penuh.
"Tentu menjadi lebih sibuk, lebih berat sekarang untuk tenaga kesehatan yang terkait dengan Covid-19 ini. Masalah sekarang semakin berat, buktinya adalah ruang-ruang rumah sakit penuh, itu satu," kata Zubairi saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/8/2020).
Persoalan lainnya, peningkatan jumlah kasus ini diikuti dengan persentase kasus positif yang juga ikut naik.
Baca juga: IDI Sarankan Tambah Kapasitas Tempat Tidur Rumah Sakit Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : Infografik: Macam-macam Penularan https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.