Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19 IDI: Kondisi Sekarang Lebih Berat untuk Tenaga Kesehatan...

Kompas.com - 13/08/2020, 12:47 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penambahan kasus-kasus baru infeksi virus corona yang dikonfirmasi positif di Indonesia masih terus bertambah setiap harinya.

Mereka yang positif Covid-19 dari berbagai latar belakang, termasuk pada tenaga dokter dan pekerja medis lainnya.

Dengan penambahan kasus Covid-19 dan terpaparnya tenaga medis, bagaimana situasi saat ini?

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban, mengatakan, saat ini yang paling dirasakan oleh tenaga kesehatan adalah kondisi bed rumah sakit yang penuh.

"Tentu menjadi lebih sibuk, lebih berat sekarang untuk tenaga kesehatan yang terkait dengan Covid-19 ini. Masalah sekarang semakin berat, buktinya adalah ruang-ruang rumah sakit penuh, itu satu," kata Zubairi saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/8/2020).

Persoalan lainnya, lanjut Zubairi, peningkatan jumlah kasus ini diikuti dengan persentase kasus positif yang juga ikut naik.

Ia menyebutkan, persentase kasus positif di Jakarta naik dari rata-rata 5,6 persen, kini di kisaran 7,4 persen.

Sementara, di Indonesia, secara keseluruhan, persentase kasus positif yang awalnya rata-rata 12,8 persen, pada sepekan terakhir ini menjadi 15,5 persen.

"Artinya, semakin seriusnya masalah Covid-19 tidak hanya dilihat dari peningkatan jumlah kasus yang masih terus terjadi, tapi juga persentase kasus positif yang naik," kata Zubairi.

Baca juga: New Normal, Ini Imbauan IDI untuk Tenaga Medis

Masih jauh dari melandai

Sejumlah petugas tengah memberikan pelayanan kepada warga di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, Kemayoran, Jakarta.Kogabwilhan I Sejumlah petugas tengah memberikan pelayanan kepada warga di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, Kemayoran, Jakarta.
Zubairi juga mengatakan, munculnya banyak klaster baru mengingatkan bahwa situasi Covid-19 di Indonesia masih jauh dari melandai.

"Artinya, memang benar bahwa Indonesia masih jauh dari melandai. Kondisi saat ini masih pada fase memburuk, walaupun kalau dibanding banyak negara lain, posisi kita masih nomor 23, masih di bawah Filipina dan banyak negara lain," kata Zubairi.

"Namun dari sisi Indonesia sendiri dua bulan lalu, sebulan lalu, sekarang ini jelas sekali sedang memprihatinkan," lanjut dia.

Berkaca dari kasus Filipina, para dokter di sana sempat menyatakan menyerah dan mengaku kalah dalam perang melawan Covid-19.

Zubairi mengatakan, situasi tersebut juga sudah dialami oleh negara-negara lain sebelumnya.

Dia mencontohkan Italia dan Spanyol, yang pada awal masa pandemi mengalami kewalahan luar biasa akibat membludaknya jumlah pasien positif Covid-19 yang harus ditangani oleh tenaga kesehatan setempat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com