Solusi yang bisa dilakukan adalah melakukan pencegahan di masyarakat agar penularan tidak semakin tinggi.
Sedangkan jika yang terjadi adalah sistem alokasi pasien tidak dipatuhi atau tidak adanya sistem informasi rujukan satu pintu, itu adalah masalah di hilir (kuratif di RS).
Dia mengatakan perlu segera ditarik rem darurat jika yang terjadi adalah penularan yang makin tinggi di rumah sakit.
"Mengingatkan apa yang pernah disampaikan bapak presiden, bahwa bila kasus melonjak tinggi seperti waktu-waktu terakhir ini, maka harus segera tarik rem darurat," kata Windhu.
Baca juga: Bagaimana Kondisi Relawan Kloter Kedua Setelah Disuntik Vaksin Corona?
Selain itu apabila kasus penularan semakin melonjak, maka semua aktifitas non esensial harus segera dihentikan.
Dia mengatakan, selama virus belum terkendali (masih ada daerah zona merah-oranye) maka pergerakan manusia baik di dalam wilayah maupun antar wilayah dihentikan.
Tak hanya itu, kedisiplinan warga dan lembaga harus dikontrol tegas lewat regulasi yang ada. Perlu punishment atau hukuman terhadap pelanggaran penerapan protokol kesehatan yang bisa membuat jera.
Pihaknya juga memberi catatan, semua kebijakan yang diambil pemerintah, baik pusat maupun daerah harus selaras.
"Tidak boleh ada kebijakan pemerintah yang kontradiktif dengan prinsip pemutusan rantai penularan," ujarnya.
Lanjutnya, tidak lupa testing, tracing, treatment, dan isolating harus terus dilakukan secara masif sampai di atas standar WHO.
Baca juga: Meski Vaksin Corona Tersedia Tidak Langsung Hentikan Pandemi, Ini Sebabnya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.