Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Jamu Menjadi Tuan di Negeri Sendiri

Kompas.com - 01/09/2020, 13:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DI penghujung bulan Agustus 2020 sebagai yang dipercaya untuk Ketua Dewan Pengawas Gabungan Pengusaha Jamu, saya memperoleh kehormatan untuk memberi Kata Sambutan pada webinar nasional dengan tema “Penelitian Jamu Modern Berkualitas Untuk Kesehatan Masyarakat dan Ekspor”.

Setia jamu

Di tengah suasana serba gengsi akibat wabah xenomaniak alias tergila-gila serba asing maka berbagai pihak berusaha mengganti istilah jamu dengan anekaragam terminiologi bahasa asing agar terkesan keren seperti herbal, fitofarmaka, homeopati, obat tradisional dan lain sebagainya maka keteguhan nasionalisme panitia penyelenggara webinar terbukti konsisten dan konsekuen tetap setia menggunakan istilah jamu sungguh layak dihormati dan dihargai sebagai suatu ungkapan gelora semangat kebanggaan nasional.

Ekspor

Karena sasaran utama webinar GP Jamu hari ini adalah ekspor jamu maka karena telah banyak pemgusaha jamu sudah berjaya ekspor produk jamu, maka saya membatasi diri dengan memberi sebuah saran saja yaitu belajar dari negeri China.

Pemerintah China secara nyata resmi mendukung ekspor obat tradisional China ke mancanegara termasuk Indonesia dengan melakukan hubungan diplomatik melalui kedutaan China di Indonesia dan Depkes China untuk mendukung promosi ekspor jamu China ke Indonesia yang memiliki diaspora China cukup kuat terdiri dari warga keturunan China di Indonesia.

Secara resmi Pemerintah China mendukung ekspor jamu China dengan menegaskan jamu China adalah warisan kebudayaan China yang mandiri dan berdaulat tanpa sudi tunduk kepada kaidah kaidah obat farmasi dan kedokteran Barat.

Maka terbukti jamu China berhasil masuk ke pasar Indonesia secara leluasa bahkan resmi diberikan kepada para pasien di wisma atlet sebagai RS pusat penanggulangan Corona tanpa harus melalui uji klinik.

Yang paling dahsyat menggetar sukma adalah betapa pemerintah China telah menyusun UU yang khusus melindungi obat tradisional China dari pelecehan dan penghinaan dari para antipatisan obat tradisional China dengan sanksi hukuman pidana!

Kedaulatan jamu

Dari cendekiawan sahabat jamu yang sepenuhnya mendukung harkat dan martabat jamu untuk menjadi tuan di negeri sendiri, Prof Agus Purwadianto, saya memperoleh berita membahagiakan bahwa pemerintah sedang cermat dan seksama membahas Rancangan Perpres Pemanfaatan Jamu dan RUU Jamu.

Maka besar harapan jutaan pencinta jamu dan puluhan ribu pengusaha jamu Indonesia termasuk para jamu-gendong bahwa Pemerintah Indonesia khususnya Kemenkes, BPOM, Kemendikbud dan Kemenlu tidak kalah dahsyat ketimbang pemerintah China dalam perjuangan gigih mendukung, membela dan melindungi ekspor jamu Indonesia sebagai warisan kebudayaan kesehatan Nusantara kebanggaan bangsa, negara dan rakyat Indonesia ke mancanegara.

Dengan dukungan terpadu dari Kemenkes, BPOM, Kemendikbud, Kemenlu dan seluruh kementerian di bawah koordinasi KemenkoPMK maka dapat diyakini bahwa jamu Indonesia tidak kalah dari jamu negara mana pun akan gilang gemilang berjaya di mancanegara.

Upaya mandraguna yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan ekspor jamu serta menegakkan kedaulatan jamu adalah persatuan dan kesatuan pemerintah dengan seluruh rakyat Indonesia dalam mendukung ikhtiar mengajukan jamu sebagai mahakarya peradaban kesehatan Nusantara untuk diakui oleh UNESCO sebagai warisan kebudayaan Indonesia yang dipersembahkan kepada masyarakat dunia. Merdeka!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com