Sehingga menurut Koentjoro, perlu ada pengoptimalan dari fungsi kelompok masyarakat guna mengatasi hal tersebut.
Salah satu yang bisa dilakukan menurutnya adalah dengan memanfaatkan kelurahan-kelurahan yang ada di wilayah.
Baca juga: Saat Masa Studi SMK Setara dengan Diploma Satu...
Kelurahan ataupun instansi pemerintah menurutnya bisa memberi akses wifi untuk para murid.
Selain itu, menurutnya dapat dilakukan pengoptimalan pembelajaran di kelurahan-kelurahan dengan sistem pemberdayaan.
“Artinya guru-guru datang ke kelurahan untuk belajar di situ. Atau pemberdayaan, yang senior ngajari junior, yang senior diajari gurunya,” jelas dia.
Baca juga: Ini Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran Baru Kemendikbud
Adapun guru dalam pembelajaran ini menurutnya bisa berasal dari kalangan masyarakat di wilayah tersebut.
“Sesuai prinsip Ki Hajar Dewantoro bahwa tiap orang adalah murid dan setiap orang adalah guru. Masyarakat adalah sumber ilmu karena itu harus kita manfaatkan,” terang dia.
Nantinya dalam pemberdayaan pembelajaran di kelurahan itu juga dilakukan pengamatan,terkait status wilayahnya.
Jika wilayah sudah hijau maka secara bertahap mereka dapat kembali ke sekolah, apabila sekolahnya juga memang sudah layak dibuka.
Menurutnya, dengan pembelajaran dilakukan di kelurahan-kelurahan maka pihak kelurahan menurutnya juga bisa membantu mengawasi mengenai protokol kebersihan, jaga jarak dan memakai masker.
Baca juga: Segala Hal yang Perlu Kita Ketahui soal Pentingnya Penggunaan Masker
Sementara itu, menurut pengamat pendidikan Darmaningtyas, model pembelajaran yang mungkin bisa menjadi alternatif pembelajaran jarak jauh (PJJ) yakni dengan dibentuknya kelompok-kelompok belajar di desa-desa.
Kelompok belajar itu menurutnya bisa diaplikasikan untuk wilayah yang masih zona kuning atau merah.
“Yang di zona hijau lebih baik memulai kegiatan tatap muka. Nah, zona kuning sama merah itu model kelompok belajar,” ujarnya saat dihubungi terpisah Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Sudah Dibuka, Berikut Link Daftar Online Wisata Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo
Menurutnya, kelompok belajar ini bisa dilakukan di balai-balai desa, balai RW, atau taman-taman di perkotaan.