Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh, Tak Hanya Nonton di Bioskop

Kompas.com - 27/08/2020, 19:02 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hati yang gembira dan perasaan bahagia disebut salah satu yang bisa meningkatkan imunitas tubuh.

Imunitas tubuh diperlukan saat pandemi virus corona saat ini. Imunitas tubuh yang kuat diyakini bisa melawan virus yang masuk ke dalam tubuh.

Meningkatkan imunitas ini menjadi alasan pemerintah untuk kembali membuka bioskop karena dianggap bisa menjadi hiburan masyarakat dan berkontribusi pada imunitas tubuh.

Selain melakukan sesuatu yang bisa menjadi hiburan, ada banyak cara untuk menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh. Apa saja?

Keseimbangan dalam tubuh

Melansir Health.harvard.edu, agar sistem berfungsi dengan baik, diperlukan keseimbangan dalam tubuh.

Strategi hidup sehat secara umum menjadi cara yang baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Pertahanan pertama yaitu memilih gaya hidup sehat. Hal ini menjadi satu-satunya langkah terbaik yang dapat dilakukan untuk menjaga agar sistem kekebalan tubuh tetap kuat dan sehat secara alami.

Setiap bagian tubuh termasuk dalam sistem kekebalan.

Semua bagian akan berfungsi lebih baik jika didukung strategi hidup sehat meliputi

  • Tidak merokok
  • Mengonsumsi banyak buah dan sayuran
  • Berolahraga secara teratur
  • Mempertahankan berat badan yang sehat
  • Tidur yang cukup
  • Tidak mengonsumsi alkohol
  • Meminimalkan stres

Selain itu, dapat melakukan langkah untuk menghindari infeksi seperti sering mencuci tangan dan memasak daging secara matang sempurna.

Baca juga: Bioskop Akan Kembali Dibuka, Benarkah Dapat Tingkatkan Imunitas?

Sistem kekebalan dan usia

Seiring bertambahnya usia, kemampuan respons imun berkurang yang selanjutnya akan berkontribusi pada lebih banyak infeksi. Meski demikian, beberapa orang menua dengan sehat.

Orang tua lebih mungkin tertular penyakit menular dibandingkan orang yang lebih muda, dan yang lebih penting, tingkat kematian akibat paparan penyakit lebih tinggi mengintai orang tua.

Infeksi pernapasan, influenza, virus corona jenis baru, dan terutama pneumonia merupakan penyebab kematian utama orang di atas 65 tahun di seluruh dunia.

Tidak ada yang tahu pasti mengapa ini terjadi, namun beberapa ilmuwan mengamati bahwa peningkatan risiko berkorelasi dengan penurunan sel T.

Sel T berfungsi melawan infeksi, di mana atrofi timus lebih sedikit memproduksinya seiring bertambahnya usia.

Baca juga: 5 Bahan Makanan untuk Imunitas Tubuh pada Obat Tradisional India

Stres dan kekebalan

Imunitas atau kekebalan berhubungan erat antara pikiran dan kesehatan tubuh. Berbagai macam penyakit termasuk sakit perut hingga penyakit jantung berkaitan dengan efek stres dan kondisi emosional.

Perlu dipahami bahwa tingkat stres antara satu orang dengan orang lain berbeda-beda.

Sementara itu, olahraga teratur merupakan salah satu pilar hidup sehat. Olahraga bisa meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah, membantu mengobrol berat badan, dan melindungi diri dari berbagai penyakit.

Olahraga dapat berkontribusi pada kesehatan secara umum.

Tidur cukup

Ilustrasi deep sleep, tidur nyenyak, tidur.Shutterstock Ilustrasi deep sleep, tidur nyenyak, tidur.
Mengutip Healthline, tidur dan kekebalan mempunyai kaitan yang erat.

Kualitas tidur yang buruk dikaitkan dengan kerentanan yang lebih tinggi terhadap penyakit. Istirahat yang cukup dapat memperkuat kekebalan tubuh secara alami.

Orang dewasa setidaknya membutuhkan waktu tidur selama 7 jam atau lebih setiap malam.

Sementara, remaja membutuhkan waktu 8-10 jam, serta anak-anak di bawah usia itu membutuhkan waktu tidur hingga 14 jam.

Makanan yang baik

Konsumsi makanan seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan polong-polongan kaya nutrisi dan antioksidan yang dapat membantu tubuh melawan patogen berbahaya.

Antioksidan dalam makanan membantu penurunan peradangan dengan memerangi senyawa tidak stabil yang disebut radikal bebas.

Peradangan kronis dikaitkan dengan berbagai kondisi kesehatan termasuk penyakit jantung, alzheimer, dan kanker.

Serat dalam makanan memberi makan mikrobioma usus atau bakteri sehat di usus.

Mikrobioma usus yang kuat dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan membantu mencegah patogen berbahaya memasuki tubuh melalui saluran pencernaan.

Selain itu, buah dan sayuran kaya nutrisi seperti vitamin C dapat mengurangi durasi flu biasa. Beberapa vitamin lain, seperti D, A, hingga seng juga dibutuhkan tubuh.

Terkait dengan suplemen, menurut National Institutes of Health (NIH), tidak ada bukti yang mendukung penggunaan suplemen apa pun untuk mencegah atau mengobati Covid-19.

Namun, beberapa suplemen seperti vitamin C, vitamin D, seng, elderberry, echinacea, hingga bawang putih dengan kadar cukup dapat memperkuat respons kekebalan tubuh.

Hindari mengonsumsi gula secara berlebih, karena ini tidak baik untuk kesehatan.

Baca juga: INFOGRAFIK: Jangan Konsumsi 15 Makanan Ini Berlebihan

Tetap terhidrasi

Ilustrasi minum airkieferpix Ilustrasi minum air
Hidrasi tidak selalu melindungi tubuh dari kuman dan virus, namun mencegah dehidrasi penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala dan menghambat kinerja fisik, konsentrasi, suasana hati, pencernaan, hingga fungsi jantung dan ginjal.

Untuk mencegah dehidrasi, harus minum cukup cairan setiap harinya. Air dianjurkan bebas kalori, zat adiktif, dan gula.

Meskipun teh dan jus juga menghidrasi tubuh, sebaiknya asupannya dibatasi karena mengandung gula yang tinggi.

Seseorang membutuhkan lebih banyak cairan jika berolahraga dengan intens, bekerja di luar ruangan, atau tinggal di iklim yang panas.

Perlu dicatat bahwa orang dewasa yang lebih tua mulai kehilangan keinginan untuk minum karena tubuh tidak menunjukkan rasa haus.

Meski demikian, orang dewasa perlu minum secara teratur meski tidak merasa haus.

Baca juga: Dampak Dehidrasi, Ganggu Mood dan Timbulkan Rasa Cemas

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Bahaya Penyemprotan Disinfektan ke Tubuh Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ditarik Peredarannya di Seluruh Dunia

Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ditarik Peredarannya di Seluruh Dunia

Tren
Jalan Kaki 45 Menit Membakar Berapa Kalori?

Jalan Kaki 45 Menit Membakar Berapa Kalori?

Tren
Jam Buka dan Harga Tiket Animalium BRIN Cibinong 2024

Jam Buka dan Harga Tiket Animalium BRIN Cibinong 2024

Tren
Diduga Cemburu, Suami di Minsel Bacok Istri hingga Tewas

Diduga Cemburu, Suami di Minsel Bacok Istri hingga Tewas

Tren
Mengapa Suhu Dingin Justru Datang Saat Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Mengapa Suhu Dingin Justru Datang Saat Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 8-9 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 8-9 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Minum Kopi Sebelum Makan, Apa Efeknya? | Cabut Gigi Berakhir Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Minum Kopi Sebelum Makan, Apa Efeknya? | Cabut Gigi Berakhir Meninggal Dunia

Tren
Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com