Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Film Tilik dan Karakter Bu Tedjo Bisa Viral?

Kompas.com - 21/08/2020, 13:35 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Film pendek berjudul Tilik menjadi perbicangan akhir-akhir ini. Bahkan nama salah satu karakternya, Bu Tedjo menjadi trending topic di Twitter, Jumat (21/8/2020).

Tilik merupakan bahasa Jawa, yang artinya menjenguk orang sakit.

Film karya Wahyu Agung Prasetyo itu bercerita tentang kisah rombongan ibu-ibu yang menempuh perjalanan dengan truk untuk menjenguk Ibu Lurah yang sedang sakit di rumah sakit.

Sepanjang perjalanan, para ibu-ibu berceloteh dan bergosip ria. Salah satunya mengenai Dian, seorang kembang desa yang belum kunjung menikah.

Baca juga: Viral, Video Juru Parkir di Medan Tendang dan Peras Pengendara Motor

Lalu mengapa film itu bisa viral atau menjadi trending?

Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono mencoba melihatnya dari sudut pandang sosiologi.

Dia menjelaskan, di Sosiologi karya seni seperti film, lukisan, drama, dan sebagainya merupakan sebuah refleksi dari kehidupan sehari-hari.

Drajat mengatakan ada film yang merefleksikan kehidupan sehari-hari di masa mendatang, masa sekarang, dan masa lalu.

Baca juga: Merunut Asal Budaya Titip dalam Rekrutmen Kelembagaan di Indonesia...

Menurutnya, film Tilik jarak refleksinya antara penggambaran kehidupan sehari-hari dengan masa sekarang dekat sekali.

"Jadi yang pertama film itu viral karena film itu mampu menampilkan sebuah realitas kehidupan perempuan kelas menengah ke bawah dengan segala macam corak dan isinya itu sangat dekat," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/8/2020).

Dia melanjutkan, film itu menggambarkan perempuan yang memiliki solidaritas mekanik di kelas menengah ke bawah.

Baca juga: Seni Perlawanan Anak Muda di Balik Poster Lucu Pendemo

Drajat menjelaskan solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat ketika berkumpul. Mereka berkumpul karena perasaan.

Mereka, imbuhnya diikat oleh kesadaran kolektif serta belum mengenal adanya pembagian kerja antar anggota kelompok.

"Maka dari itu, ketika di truk para ibu-ibu bebas bercerita tentang bermacam-macam hal," jelas dia.

Baca juga: Kasus Pegawai Starbucks dan Pemahaman soal Pelecehan terhadap Perempuan...

Kaum dominan

Potongan gambar adegan film pendek Tilik.Bidik layar YouTube Ravacana Films Potongan gambar adegan film pendek Tilik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com