Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Rp 600.000 untuk Karyawan Bergaji di Bawah Rp 5 Juta, Gaji Pokok atau Take Home Pay?

Kompas.com - 20/08/2020, 11:32 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan akan memberikan bantuan sebesar Rp 600.000 kepada karyawan swasta.

Syaratnya, mereka harus terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) dan memiliki penghasilan di bawah Rp 5 juta.

Di media sosial, sejumlah pertanyaan mengenai syarat penerima bantuan tersebut masih banyak diperbincangkan.

Di antaranya, ada yang menanyakan, apakah syarat penghasilan di bawah Rp 5 juta merupakan gaji pokok atau take home pay (THP)?

Deputi Direktur Bidang Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja mengatakan, karyawan penerima bantuan adalah mereka yang memiliki upah keseluruhan atau take home pay di bawah Rp 5 juta.

"Upah yang dilaporkan itu adalah upah yang diterima oleh pekerja sesuai perjanjian kerjanya, jadi ya keseluruhan upah atau take home pay," kata Irvansyah kepada Kompas.com, Kamis (20/8/2020).

Baca juga: Bantuan Karyawan Rp 600.000 Cair 25 Agustus, Begini Mekanismenya

"Sesuai dengan Permenaker Nomor 14 Tahun 2020, basis datanya adalah upah yang dilaporkan dan dicatat oleh BPJAMSOSTEK," lanjut dia.

Dalam Pasal 1 Permenaker Nomor 14 Tahun 2020 dijelaskan bahwa gaji atau upah yang dimaksud adalah hak pekerja atau buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang, termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarganya.

Dengan demikian, karyawan dengan gaji pokok di bawah Rp 5 juta tetapi memiliki THP di atas Rp 5 juta, tidak bisa mendapat subsidi Rp 600.000 dari pemerintah.

Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, penyaluran subsidi gaji tersebut akan dimulai pada 25 Agustus 2020.

"Sekarang Alhamdulillah, teman-teman pekerja kita yang menjadi peserta BPJS (Ketenagakerjaan) datanya sudah 12 juta nomor rekening sudah masuk. Rencananya, Bapak Presiden menyerahkan secara langsung dan me-launching, insya Allah tanggal 25 Agustus ini," kata Ida, beberapa hari lalu.

Baca juga: Bantuan Rp 600.000 untuk Karyawan Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Bagaimana yang Tak Terdaftar?

Syarat penerima bantuan Rp 600.000

6 Syarat Penerima Bantuan Karyawan Rp 600.000KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo 6 Syarat Penerima Bantuan Karyawan Rp 600.000
Untuk diketahui, bantuan pemerintah tersebut bertujuan untuk melindungi, mempertahanka, dan meningkatkan kemampuan ekonomi pekerja dalam penanganan dampak Covid-19.

Bantuan berupa subsidi itu diberikan dalam bentuk uang sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan.

Para penerima subsidi harus memenuhi 6 syarat berikut:

  • Warga Negara Indonesia yang dibuktikan dengan nomor induk kependudukan
  • Terdaftar sebagai peserta aktif program jaminan sosial ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan
  • Pekerja atau buruh penerima gaji atau upah
  • Kepesertaan sampai dengan bulan Juni 2020
  • Peserta aktif dengan jaminan sosial ketenagakerjaan yang membayar iuran dengan besaran yang dihitung berdasarkan gaji atau upah di bawah Rp 5 juta sesuai gaji atau upah terakhir yang dilaporkan oleh pemberi kerja kepada BPJS Ketenagakerjaan dan tercatat di BPJK Ketenagakerjaan
  • Memiliki rekening bank yang aktif.

Baca juga: Update Bantuan Karyawan Rp 600.000: 6 Syarat Penerima hingga Pencairan Akhir Agustus

Tranfer langsung

Mengenai proses penyaluran dana bantuan, Menaker Ida menyebut subsidi bulan September dan Oktober akan diberikan pada akhir Agustus ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com