Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Pakaian Adat yang Ada pada Uang Baru Pecahan Rp 75.000

Kompas.com - 20/08/2020, 09:35 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bank Indonesia meluncurkan uang edisi khusus pecahan Rp 75.000 dalam rangka HUT ke-75 Republik Indonesia pada Senin (17/8/2020).

Sebanyak 75 juta lembar tersedia bagi mereka yang ingin memilikinya. Caranya, dengan menukarkannya di kantor-kantor Bank Indonesia.

Uang kertas pecahan Rp 75.000 ini merupakan edisi khusus yang diterbitkan oleh bank sentral setiap 25 tahun sekali.

Uang peringatan kemerdekaan sendiri memiliki tiga makna besar yakni:

  • Mensyukuri kemerdekaan
  • Memperteguh kebinekaan
  • Menyongsong masa depan gemilang

Makna di atas diwujudkan pada desain uang RP 75.000 yang menampilkan gambar 9 anak Indonesia mengenakan pakaian adat.

Tujuannya, untuk memperteguh kebinekaan,. Pakaian adat yang ditampilkan mewakili daerah barat, tengah, dan timur NKRI.

Baca juga: [POPULER TREN] Uang Edisi Khusus Rp 75.000 | Gempa Bengkulu | Syarat BLT UMKM Rp 2,4 Juta


Ada 9 pakaian adat pada uang baru pecahan Rp 75.000. Pakaian mana saja?

Berikut ini daftarnya (jika dilihat pada uang, urutan dari kiri ke kanan):

  1. Pakaian Ulee Balang Aceh
  2. Kebaya Labuh Riau
  3. Batik Jawa dengan penutup kepala blangkon
  4. King Baba dari adat Suku Dayak di Kalimantan Barat
  5. Pakaian adat Suku Tidung, Kalimantan Utara
  6. Pakaian adat asal Nusa Tenggara Timur (NTT)
  7. Pakaian adat Makuta asal Gorontalo untuk kaum pria
  8. Baju adat Cele asal Maluku
  9. Pakaian adat Papua Koteka dengan hiasan kepala berupa rumbai sebagai mahkotanya.

Selain pakaian adat, mengutip dari informasi Bank Indonesia, memperteguh kebinekaan juga digambarkan dengan motif kain tenun nusantara yakni tenun Gringsing Bali, batik kawung
Jawa, dan songket Sumatera Selatan yang menggambarkan kebaikan, keanggunan, dan kesucian.

Adapun tema mensyukuri kemerdekaan digambarkan dengan peristiwa Pengibaran Bendera saat proklasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, sosok proklamator Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta, serta gunungan yang memiliki filosofi pembuka dan permulaan lembaran baru.

Lalu, tema menyongsong masa depan gemilang digambarkan dengan satelit merah putih sebagai jembatan komunikasi NKRI, peta Indonesia Emas pada bola dunia yang melambangkan peran strategis Indonesia dalam kancah global.

Selain itu, terdapat gambar anak Indonesia yang digambarkan sebagai SDM unggul Indonesia maju.

Baca juga: Selain Uang Rp 75.000, Ini Uang Perayaan Khusus yang Pernah Dibuat BI

Sah untuk transaksi

Petugas menunjukkan uang baru pecahan Rp 75.000 saat penukaran Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia di Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI), Tegal, Jawa Tengah, Selasa (18/8/2020). Kpw BI Kota Tegal menyediakan sebanyak 1,3 juta lembar uang baru pecahan Rp 75.000 untuk ditukarkan warga dengan syarat daftar online dan menunjukkan KTP elektronik.ANTARA FOTO/OKY LUKMANSYAH Petugas menunjukkan uang baru pecahan Rp 75.000 saat penukaran Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia di Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI), Tegal, Jawa Tengah, Selasa (18/8/2020). Kpw BI Kota Tegal menyediakan sebanyak 1,3 juta lembar uang baru pecahan Rp 75.000 untuk ditukarkan warga dengan syarat daftar online dan menunjukkan KTP elektronik.
Perlu diketahui, uang edisi khusus hanya dicetak sebanyak 75 juta lembar. Uang edisi khusus Rp 75.000 ini sah digunakan untuk transaksi.

"Boleh digunakan transaksi. Sah kalau digunakan (untuk) transaksi. (Memang) uang edisi khusus ini pernah dicetak sebelumnya di hari-hari khusus seperti 25 atau 50 tahun peringatan hari kemerdekaan RI, dan event khusus lainnya. Jumlahnya terbatas," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (18/8/2020).

Dalam sejarahnya, Bank Indonesia telah mengedarkan uang edisi khusus sebanyak 4 kali.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com