Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Proklamasi 17 Agustus 1945: Bambu Jemuran Jadi Tiang Bendera, Merah Putih Dijahit Fatmawati

Kompas.com - 17/08/2020, 11:06 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, 17 Agustus 2020, Indonesia memperingati 75 tahun kemerdekaan yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

Detik-detik proklamasi didahului dengan berbagai peristiwa penting, mulai dari menyerahnya Jepang atas Sekutu, "penculikan" Soekarno dan Hatta, perumusan teks proklamasi, hingga persiapan dilaksanakannya proklamasi secara mendadak.

Perumusan teks proklamasi dilakukan di ruang makan kediaman Laksamana Muda Maeda Tadashi. Teks proklamasi dirumuskan oleh Soekarno, Hatta, dan Achmad Soebardjo.

Pada 17 Agustus pukul 04.00 WIB, Soekarno membuka pertemuan dini hari dan naskah proklamasi kemudian diketik oleh Sajuti Melik.

Kemudian, Soekarno dan Hatta menandatangani teks tersebut.

Pada pukul 05.00 WIB, para pemmipin bangsa dan tokoh pemuda keluar dari rumah Laksamana Maeda dan sepakat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No 56 pada hari itu juga, pukul 10.00 WIB.

Segala perlengkapan dipersiapkan, mulai dari perlengkapan teknis yang dibutuhkan saat proklamasi hingga keamanan dan penyebarluasan informasi.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Mengenang Detik-detik Proklamasi 17 Agustus 1945

Bendera Merah Putih dijahit Fatmawati

Ibu Fatmawati Soekarno pada tahun 1947.Dok. KOMPAS/Ipphos Ibu Fatmawati Soekarno pada tahun 1947.
Pelaksanaan yang mendadak membuat belum disiapkannya berbagai perlengkapan saat dilakukannya proklamasi tahun 1945, temasuk bendera merah putih.

Komandan pengawal Soekarno, S Suhud pun kemudian mendapat bendera merah putih dari Fatmawati, istri Soekarno.

Bendera merah putih itu dijahit sendiri oleh Fatmawati saat Guntur Soekarnoputra masih berada di dalam kandungan.

Karena awalnya tidak dipersiapkan untuk menjadi bendera yang dikibarkan setelah proklamasi, bendera ini memiliki ukuran yang sangat besar dan tidak standar.

Setelah itu, bendera tersebut menjadi bendera pusaka dan tidak dikibarkan lagi sejak 1969.

Baca juga: Profil Ibu Fatmawati Soekarno dan Kisahnya Menjahit Sang Merah Putih...

Tiang bendera dari bambu jemuran

Melansir Kompaspedia16 Agustus 2020, saat proklamasi kemerdekaan Indonesia tahun 1945, tidak ada protokol yang mengatur pengibaran bendera pusaka. Persiapan tiang bendera pun dilakukan secara mendadak. 

Sudiro, sekretaris Achmad Soebardjo dan Soekarno, meminta Suhud untuk menyiapkan sebuah tiang bendera.

Tiang bendera yang digunakan sebenarnya adalah bambu untuk jemuran. Tiang ini dimodifikasi dengan ujungnya dipasang kerekan dengan tali kasar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com