Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Mengenang Detik-detik Proklamasi 17 Agustus 1945

Kompas.com - 17/08/2020, 06:05 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 75 tahun lalu, tepatnya 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.

Detik-detik proklamasi 17 Agustus 1945 didahului dengan beberapa peristiwa penting.

Beberapa hari menjelang proklamasi terjadi peristiwa Rengasdengklok yang ditandai menyerahnya Jepang kepada Sekutu, hingga penyusunan naskah proklamasi.

Jepang lumpuh karena hantaman bom atom pada 9 Agustus 1945 di Kota Nagasaki. Mereka menyerah kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945.

Awalnya, kemerdekaan Indonesia akan dihadiahkan oleh Jepang dengan dibentuknya Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Ir. Soekarno juga sudah memiliki pandangan sendiri akan memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Akan tetapi, dengan menyerahnya Jepang kepada Sekutu membuat sekelompok orang ingin kemerdekaan Indonesia disegerakan tanpa menunggu keputusan Jepang.

Hal itu menimbulkan perbedaan pendapat antara golongan tua dengan golongan muda yang terdiri atas beberapa perkumpulan.

Golongan muda ingin kemerdekaan segera diproklamasikan. Sebaliknya, golongan tua tidak sepakat karena tidak ingin ada pertumpahan darah, mengingat anggota pasukan Jepang di Indonesia masih banyak.

Hal tersebut berlanjut pada penculikan Soekarno dan Mohammad Hatta oleh sekelompok pemuda.

Soekarno-Hatta diculik pada 16 Agustus 1945 dan dibawa ke Rengasdengklok, sebuah kota kecil dekat Karawang.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok

Tetap pilih 17 Agustus 1945

Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.Kemdikbud Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Dalam penculikan itu, Soekarno didesak para pemuda. Namun, Soekarno tetap berpegang teguh untuk melaksanakan rencana proklamasi pada 17 Agustus 1945.

Menurut Soekarno, angka 17 adalah angka yang suci. Saat itu, Agustus merupakan bulan suci Ramadhan.

Selain itu, 17 Agustus 1945 bertepatan dengan hari Jumat yang dipercaya sebagai hari suci.

Sementara itu, di Jakarta, Achmad Soebardjo dari golongan tua dan Wikana dari golongan muda membicarakan kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan di Jakarta.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com