Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 5 Dirasakan di Jember, Banyuwangi, Bali hingga Lombok

Kompas.com - 15/08/2020, 16:04 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gempa dengan magnitudo 5,3 yang kemudian diperbarui menjadi magnitudo 5,0 mengguncang Samudera Hindia, dan dirasakan di wilayah selatan Pulau Jawa.

Gempa terjadi pada Sabtu (15/8/2020) pukul 14.12 WIB.

Episenter gempa terletak pada koordinat 9,48 LS dan 113,98 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 143 km Barat Daya Jembrana–Bali pada kedalaman 56 km.

Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Jember dengan intensitas III MMI, Karangkates, dan Banyuwangi II-III MMI.

Getaran dirasakan nyata di dalam rumah dan terasa seolah ada truk yang tengah melintas.

Selain itu, gempa juga dirasakan di Lombok Barat, Denpasar dan Kuta Selatan dengan skala II MMI, yang getarannya dirasakan oleh beberapa orang hingga menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca juga: Gempa 5,2 Magnitudo di Maluku Utara Terasa hingga Sulawesi Utara

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono melalui keterangan yang diterima Kompas.com, Minggu (15/8/2020).

Informasi soal gempa ini juga dibagikan akun BMKG, @infoBMKG.

Rahmat menyebutkan, gempabumi yang terjadi jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, merupakan jenis gempabumi dangkal.

Gempa terjadi karena aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.

Gempa juga memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) jika melihat dari mekanisme sumbernya.

Hasil monitoring BMKG hingga pukul 14.47 WIB telah terjadi 8 kali aktivitas gempabumi susulan.

“Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujar Rahmat.

Baca juga: Analisis BMKG soal Gempa Magnitudo 3,5 yang Guncang Kabupaten Bogor Malam Ini

BMKG juga mengimbau agar masyaraat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa dan memastikan bangunan cukup tahan gempa serta tak ada kerusakan yang terjadi sebelum kembali ke dalam rumah.

Terjadinya gempa ini juga menjadi perbincangan di media sosial Twitter hingga menjadi trending topic.

Hingga Minggu sore ini, tagar #gempa ditwit oleh lebih dari 1.500 akun. 

Baca juga: Fakta dan Update tentang Gempa di Sumba Barat Daya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com