Dari sisi ekonomi, krisis yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 ini merupakan musuh bersama yang bisa menyatukan pelaku ekonomi di Indonesia.
Dengan adanya musuh bersama ini, pemerintah bisa memaksimalkan UMKM yang memiliki kotribusi besar dalam Produk Domestik Bruto (PDB) dalam satu dekade terakhir.
"Ini hal pertama yang harus disadari bahwa kontribusi UMKM besar. Ini momentum, bagaimana krisis ini memunculkan musuh bersama, sehingga kita perlu melihat kembali strategi ekonomi," kata Eddy saat dihubungi Kompas.com.
Selain itu, krisis ekonomi global ini juga bisa menjadi momentum bagi pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor.
Pasalnya, kenaikan angka impor dalam satu dekade terakhir sangat mencolok dibandingkan angka ekspor.
"Jadi ya bukan slogan saja, tapi menjadi implementasi nyata, bagaimana kita membantu produk nasional semakin dibutuhkan, karena impor sekarang kan mahal," jelas dia.
Sayangnya, pengurusan izin yang rumit selama ini masih menjadi kendala untuk memaksimalkan produksi lokal.
Baca juga: Pidato Kenegaraan, Jokowi Sebut Indonesia Telah Menjadi Negara Upper Middle Income Country, Apa Itu?
Bahkan, Eddy menyebut untuk mendapatkan izin suatu produk jauh lebih sulit daripada menjual produk kosongan ke luar negeri.
Tak hanya itu, minimnya informasi terkait produk lokal juga menghambat tumbuhnya ekspor Indonesia.
"Hal-hal seperti itu kan nyata. Jadi benar-benar harus ada upaya untuk mendukung produk nasional," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.