Pendiri perusahaan pakaian JoJo Maman Bebe, Laura Tenison mengatakan, kinerja perdagangan tokonya menunjukkan variasi yang sangat besar.
"Di beberapa tempat, seperti York, Windsor, Reading, Norwich, pusat London, benar-benar mengerikan, sangat mengerikan," kata dia.
"Maksud saya, kadang-kadang kami tidak mendapatkan uang sama sekali. Tapi di beberapa toko kecil, sebenarnya lebih baik dari yang kami perkirakan," sambung dia.
Menurut dia, resesi kali ini merupakan yang ketiga kalinya sejak bisnis itu berdiri pada 1993.
Tenison mengaku harus menutup beberapa area bisnisnya karena virus corona, seperti di Amerika Serikat.
Baca juga: Resesi Ekonomi, Mengenal Apa Itu IMF, dan Perannya dalam Perekonomian Global...
Menurut perkiraan awal, penyusutan ekonomi yang dialami Inggris termasuk salah satu yang terbesar di antara negara-negara maju.
Meski tak seburuk Spanyol (22,7 persen), tapi penurunan itu sekitar dua kali ipat ukuran kontraksi di Jerman dan AS.
Kanselir mengatakan, kinerja ekonomi Inggris lebih buruk daripada rekan-rekan Uni Eropa-nya karena difokuskan pada layanan, perhotelan, dan belanja konsumen.
Baca juga: Saat Eropa Tengah Berjuang Hadapi Badai Pandemi Corona...