Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ratusan Orang Meninggal karena Salah Informasi Covid-19...

Kompas.com - 13/08/2020, 09:34 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa setidaknya 800 orang di seluruh dunia meninggal akibat kesalahan informasi terkait virus corona dalam tiga bulan pertama di tahun ini.

Studi yang diterbitkan dalam American Journal of Tropical Medicine and Hygiene menjelaskan, selain korban jiwa, sebanyak kurang lebih 5.800 orang dirawat di rumah sakit karena informasi palsu yang tersebar di media sosial.

Melansir BBC (13/8/2020), banyak yang meninggal lantaran meminum metanol atau produk pembersih berbasis alkohol.

Baca juga: Viral Video Kondisi Hati Bermasalah Diduga akibat Sering Konsumsi Alkohol

Disebutkan, para korban ini telah keliru memercayai bahwa produk-produk tersebut menjadi obat untuk virus corona.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya mengatakan bahwa informasi seputar Covid-19 menyebar secepat virus ini sendiri, dengan teori konspirasi, rumor, dan stigma budaya.

Informasi-informasi yang menyebar tersebut semuanya berkontribusi pada kematian dan cedera.

Baca juga: Simak, Berikut Peringatan WHO soal Covid-19...

Misinformasi

Banyak dari korban telah mengikuti saran yang menyerupai informasi media kredibel sebagai cara mencegah infeksi.

Adapun informasi tersebut seperti mengonsumsi bawang putih dan vitamin dalam jumlah besar, hingga meminum air seni sapi.

Peneliti menjelaskan, semua tindakan tersebut mempunyai implikasi yang berpotensi serius pada kesehatan manusia.

Makalah tersebut menyimpulkan bahwa melawan informasi-informasi tersebut menjadi tanggung jawab lembaga internasional, pemerintahan, dan platform media sosial.

Baca juga: Saat Militer Disebut Dibutuhkan untuk Menegakkan Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19...

Namun, perusahaan teknologi telah mendapat kritikan karena respons lambat dan tidak merata.

Investigasi BBC menemukan kaitan dengan penyerangan, pembakaran, dan kematian akibat informasi yang salah mengenai virus corona.

Para korban telah berbicara tentang pengalaman mereka dengan dokter dan ahli.

Rumor yang dikembangkan secara online membuat serangan massa di India dan keracunan massal di Iran.

Baca juga: Profil KSAD Jenderal Andika Perkasa, Wakil Erick Thohir di Komite Penanganan Covid-19

Insinyur telekomunikasi telah diancam dan diserang, sementara tiang telepon di Inggirs dibakar, serta teori konspirasi di negara lainnya diperkuat secara online.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com