Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta tentang Kasus Baru Covid-19 di Selandia Baru Setelah 102 Hari

Kompas.com - 12/08/2020, 13:42 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kota terbesar di Selandia Baru, Auckland, kembali dikunci setelah dilaporkan adanya kasus baru virus corona. Padahal sebelumnya Selandia Baru nihil laporan kasus infeksi selama 102 hari.

Merespons kondisi tersebut, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan akan memberlakukan pembatasan tingkat 3 di Auckland selama tiga hari sebagai "pendekatan kehati-hatian".

Sementara itu, untuk wilayah Selandia Baru lainnya, akan diberlakukan pembatasan tingkat 2.

Di Selandia Baru, peringatan tingkat 3 sendiri berarti adanya peningkatan risiko penyakit menjadi tidak terkontrol.

Sedangkan peringatan tingkat 2 berarti penyakit masih terkendali, tetapi risiko transmisi di komunitas masih bisa terjadi.

Baca juga: Setelah 102 Hari, Selandia Baru Kembali Laporkan Kasus Covid-19

Melansir ABC News, Rabu (12/8/2020), berikut adalah detail tentang kasus baru yang dikonfirmasi di Selandia Baru beserta pembatasan yang dilakukan. 

Detail kasus baru

Keempat kasus baru yang dikonfirmasi di Selandia Baru merupakan satu keluarga dari Auckland Selatan.

Kasus pertama adalah seseorang berusia 50-an dan tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

Orang ini telah dites sebanyak dua kali pada Senin (10/8/2020) setelah mengunjungi dokter umum, dengan hasil dari keduanya yang menunjukkan positif. 

Kemudian, orang tersebut beserta keenam anggota keluarganya diwawancarai oleh petugas kesehatan. 

Tiga di antaranya terkonfirmasi negatif, tetapi tiga lainnya positif, termasuk satu perempuan berusia 20-an tahun.

Adapun kontak-kontak dekat juga telah diperiksa dan harus menjalani isolasi selama 14 hari, terlepas dari hasil tes yang ditunjukkan.

Baca juga: Jelang Pemilu, Selandia Baru Terapkan Siaga 2 karena Kasus Covid-19 Baru

Seberapa luas penyebaran virus 

Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield mengungkapkan, perempuan berusia 20-an yang dikonfirmasi positif Covid-19 melakukan perjalanan ke Rotorua saat tidak menunjukkan gejala.

Ia adalah satu dari empat orang anggota keluarga yang melaukan perjalanan ke sana bersama-sama.

"Kami tengah mencoba menemukan tempat-tempat yang mungkin telah dikunjungi oleh keluarga ini selama berada di Rotorua," kata Bloomfield.

Sementara itu, orang-orang di Rotorua, sebuah destinasi wisata populer, juga telah didesak untuk memeriksakan diri.

Di Auckland sendiri, tiga kolega dari salah satu kasus juga dites dan tidak menunjukkan gejala.

Namun demikian, mereka dan keluarganya berada dalam isolasi. Sedangkan, tempat kerja dari mereka, yaitu 4 tempat di Auckland, telah ditutup, dengan sekitar 160 staf menjalani pemeriksaan.

Baca juga: Selandia Baru Kembali Terapkan Lockdown, Setelah Muncul 4 Kasus Covid-19 Baru

Pemberlakuan penguncian (lockdown)

Menurut Ardern, kebijakan penguncian ini merupakan bagian dari action plan pemerintah Selandia Baru.

Saat ini, perkumpulan lebih dari 100 orang dilarang di Auckland. Orang-orang pun diimbau untuk tetap berada di rumah.

Ardern juga mendesak seluruh warga Selandia Baru untuk tidak mengunjungi teman atau saudara, serta selalu menjaga jarak fisik.

Selain itu, seluruh fasilitas pelayanan bagi lansia akan ditutup untuk semua orang kecuali staf dan pengiriman-pengiriman penting.

Rencana selanjutnya

Dr Bloomfield mengatakan bahwa negara tengah mempersiapkan untuk melakukan tes pada ribuan orang dalam beberapa hari ke depan.

Selandia baru memiliki lebih dari 270.000 tes yang tersedia dan dapat memproses lebih dari 12.000 per harinya.

Petugas kesehatan juga ditugaskan ke pusat-pusat pengetesan, fasilitas karantina, dan perbatasan.

Namun demikian, Dr Bloomfield tetap menggarisbawahi pentingnya menjaga jarak dan kebersihan tangan.

Selain itu, juga merekomendasikan orang-orang di Auckland untuk mengenakan masker.

"Upaya terbaik yang dapat kita lakukan sekarang adalah menghadapinya bersama dan kembali ke kebiasaan yang menjadi langkah kunci kesehatan publik," kata dia. 

Baca juga: 127.083 Kasus Covid-19 di Indonesia dan Kewaspadaan Kita...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com