Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Peringatkan Kemungkinan Vaksin Covid-19 Tidak Bisa 100 Persen Efektif

Kompas.com - 08/08/2020, 14:30 WIB
Mela Arnani,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pakar penyakit menular dari Amerika Serikat (AS) Dr Anthony Fauci memperingatkan adanya kemungkinan vaksin virus corona yang ditemukan tidak bisa 100 persen efektif.

Ia memperkirakan keefektiftan vaksin untuk menangani virus corona hanya sekitar 50 hingga 60 persen.

Bahkan, untuk menjadi efektif 98 persen, Fauci menilai peluang tersebut tidak besar.

"Kami belum tahu apa khasiatnya. Kami tidak tahu apakah itu (vaksin) akan menjadi 50 persen atau 60 persen. Saya ingin 75 persen atau lebih," kata Fauci dalam webinar yang diselenggarakan oleh Brown University seperti mengutip Reuters, Sabtu (8/8/2020).

Selanjutnya, Fauci memaparkan studi vaksin Covid-19 yang dilakukan perusahaan bioteknologi di AS, Moderna Inc., akan selesai pada bulan November atau Desember tahun ini.

Ia memperkirakan puluhan juta dosis vaksin Covid-19 akan tersedia pada awal tahun 2021, dan satu miliar dosis pada akhir tahun depan.

Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...

Tetap perlu upaya pencegahan

Meski nantinya vaksin ditemukan, Fauci mengingatkan agar masyarakat tetap melakukan upaya pencegahan agar tidak tertular virus corona.

Sebab, ia menegaskan, vaksin diperkirakan tak bisa 100 persen efektif menanggulangi Covid-19.

Ia mengatakan masyarakat tidak boleh meninggalkan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, menjaga kebersihan tangan, hingga menjaga jarak.

Hingga saat ini, berdasarkan data Worldometers pada 8 Agustus 2020, virus corona telah menginfeksi 19.546.748 orang di seluruh dunia.

AS menjadi negara peringkat pertama penyebaran Covid-19 dengan jumlah lebih dari 5 juta orang.

SARS-CoV-2 juga telah menewaskan 724.123 orang di dunia, dengan kematian tertinggi berasal dari AS dengan angka 164.094 orang.

Baca juga: WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Akan Tersedia Tahun Ini, Apa yang Bisa Dilakukan?

Sejumlah langkah, termasuk penguncian wilayah atau lockdown, telah dilakukan oleh AS untuk menanggulangi penyebaran virus corona.

Namun, upaya tersebut membuat perekonomian di AS terpukul, produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II tahun 2020 minus 32,9 persen. Ini penurunan paling tajam pertumbuhan ekonomi AS dalam 73 tahun terakhir.

Kini sejumlah negara bagian di AS telah kembali membuka wilayahnya. Namun, para pakar kesehatan meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan agar kasus Covid-19 dapat ditekan.

Sementara itu, terkait vaksin virus corona, Presiden AS Donald Trump optimistis akan bisa ditemukan sebelum pemilihan presiden AS pada 3 November.

Baca juga: Uji Vaksin Corona Fase 1 Novavax Tunjukkan Hasil Baik, hingga Harapan Vaksin Tersedia pada 2021

Uji coba vaksin di AS

Sebelumnya, perusahaan farmasi terbesar ketiga di AS, Novavax Inc., telah merilis hasil uji coba vaksin virus corona tahap pertama.

Uji coba ini melibatkan 131 orang relawan untuk melihat respons kekebalan, dan hasilnya aman.

Para relawan yang diberi dua dosis vaksin mengembangkan antibodi penetral pada tingkat rata-rata empat kali lebih tinggi dibandingkan antibodi yang dikembangkan orang yang telah pulih dari Covid-19.

Antibodi tersebut bisa menjadi penawar virus penyebab Covid-19. Selain itu, vaksin juga menginduksi respons dari sel-T, sejenis sel kekebalan.

Laporan telah diserahkan ke jurnal medis, namun belum ditinjau ilmuwan di luar Novavax.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Tren
5 Penyebab Anjing Menggonggong Berlebihan dan Cara Mengatasinya

5 Penyebab Anjing Menggonggong Berlebihan dan Cara Mengatasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com