KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung membuat sejumlah kegiatan harus dilakukan penyesuaian. Salah satunya adalah kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan yang biasanya dilakukan di sekolah, sejak pandemi virus corona terjadi, kegiatan pembelajaran dilakukan di rumah masing-masing.
Metode pembelajaran ini dikenal dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ).
PJJ pun dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi seperti ponsel atau gawai yang membuat anak harus menghabiskan banyak waktu di depan layar.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun merekomendasikan sejumlah hal terkait PJJ yang sesuai dengan tumbuh kembang anak.
"Pada masa pandemi seperti saat ini, dimana anak lebih banyak harus tinggal di dalam rumah dan juga belajar/sekolah dari rumah (SFH), durasi waktu screen time berisiko akan mengalami peningkatan," tulis IDAI dalam keterangan resminya.
Untuk itu, perlu perhatian khusus untuk menjaga keseimbangan antara aktivitas fisik, screen time, dan masa tidur yang merupakan kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang anak optimal.
Screen time adalah waktu yang dihabiskan seseorang, dalam hal ini peserta didik di depan layar komputer maupun gadget.
Disebutkan, screen time yang terlalu lama dapat membuat anak menjadi malas bergerak, mengalami obesitas dan berbagai penyakit tidak menular.
Belum lagi risiko yang berkaitan dengan kesehatan mata dan perkembangan sosial emosionalnya.
Baca juga: Berikut 4 Aplikasi untuk Belajar Bahasa Saat Terjebak di Rumah
Saat dikonfirmasi, Selasa (4/8/2020), Ketua Umum IDAI Aman Bhakti Pulungan pun membenarkan hal tersebut dan pentingnya pengaturan screen time pada anak.
"Iya (betul). Screen time ini anjuran dari IDAI," kata Aman kepada Kompas.com, Selasa (4/8/2020) malam.
Rekomendasi IDAI selama menjalani sekolah dari rumah
Anak usia <1 tahun (bayi)
Aktivitas fisik
- Aktivitas fisik beberapa kali sehari dalam bentuk permainan interaktif di atas lantai. Semakin banyak, lebih baik.
- Pada bayi yang belum tahap pergerakan aktif duduk/berdiri, aktivitas fisik aktif diharapkan dalam posisi tengkurap setidaknya 30 menit yang tersebar waktunya sepanjang hari saat anak bangun.
Aktivitas sedentarian
- Jangan menahan anak lebih dari 1 jam untuk setiap waktu tertentu
- Screen time: tidak direkomendasikan
- Kegiatan sedentarian (tidak banyak bergerak aktif) hanya dalam bentuk mendengarkan pengasuh membacakan cerita.
Masa tidur
- Usia 0–3 bulan: selama 14-17 jam
- Usia 4–11 bulan: selama 12–16 jam (termasuk tidur siang)
Baca juga: Daftar 29 Negara yang Telah Membuka Sekolah di Masa Pandemi Corona
Anak usia 1-3 tahun (toddler)
Aktivitas fisik
- Luangkan setidaknya 180 menit untuk berbagai jenis aktivitas fisik, dengan intensitas bervariasi yang tersebar waktunya sepanjang hari. Semakin banyak, lebih baik
Aktivitas sedentarian
- Jangan menahan anak lebih dari 1 jam untuk setiap waktu tertentu atau duduk untuk waktu yang lama
- Anak berusia 1-2 tahun: Screen time dalam bentuk menonton TV, video, komputer, gadget, tidak dianjurkan. Adapun screen time yang diperbolehkan hanya dalam bentuk video-chatting yang didampingi orangtua untuk berinteraksi dengan anggota keluarga yang sedang berjauhan
- Anak berusia 2-3 tahun: Screen time tidak lebih dari 1 jam. Semakin sedikit, lebih baik.
- Kegiatan sedentarian yang dianjurkan hanya dalam bentuk duduk diam untuk mendengarkan pengasuh membacakan cerita
Masa tidur
- Memiliki masa tidur yang berkualitas selama 11-14 jam, termasuk tidur siang, dengan pola tidur dan waktu bangun yang reguler.
Anak usia 3-6 tahun (Pra-Sekolah)
Aktivitas fisik
- Luangkan setidaknya 180 menit untuk berbagai jenis aktivitas fisik, dengan minimal 60 menit di antaranya adalah aktivitas fisik intensitas sedang hingga berat, yang tersebar waktunya sepanjang hari. Semakin banyak, lebih baik.
Baca juga: PBB Peringatkan Dunia tentang Malapetaka Generasi Sektor Pendidikan, Ini Sebabnya...
Aktivitas sedentarian
- Jangan menahan anak lebih dari 1 jam untuk setiap waktu tertentu atau duduk untukwaktu yang lama.
- Screen time: tidak lebih dari 1 jam. Semakin sedikit, lebih baik.
- Kegiatan sedentarian yang dianjurkan hanya dalam bentuk duduk diam untuk mendengarkan pengasuh membacakan cerita.
Masa tidur
- Memiliki masa tidur yang berkualitas selama 10-13 jam, termasuk tidur siang, dengan pola tidur dan waktu bangun yang reguler.
Anak usia sekolah dasar (6-12 tahun)
- Screen time: Tidak lebih dari 1-1,5 jam (90 menit)
- Diskusikan dengan sekolah, sebaiknya PJJ daring tidak lebih dari 1,5 jam (90 menit) dalam sehari
- Konsisten untuk menerapkan pembatasan lama screen time dan jenis media/acara yang
ditonton
- Pastikan penggunaan media atau screen time tidak menjadi sebuah kebiasaan sebelum
mengerjakan pekerjaan sekolah
- Cobalah untuk menemukan keseimbangan antara waktu untuk berkreativitas dengan
waktu bersantai
- Orangtua dapat secara bertahap memberi kesempatan kepada anak untuk memilih sendiri dengan leluasa untuk mengatur penggunaan waktunya.
- Pastikan bahwa penggunaan media tidak mengantikan waktu untuk tidur, aktivitas fisik dan kegiatan-kegiatan harian yang penting lainnya.
- Masa tidur berkualitas: 9-11 jam
Baca juga: 10 Universitas Terbaik di Dunia 2020 Versi Webometrics
Anak sekolah menengah (12-18 tahun)
- Screen time: Tidak lebih dari 2 Jam
- Diskusikan dengan sekolah, sebaiknya PJJ daring tidak lebih dari 2 jam dalam sehari
- Pada usia ini anak sudah mengerti konsep keseimbangan waktu, sehingga orangtua dapat membantu mereka untuk mengelola screen time yang sesuai dengan jadwal anak sendiri
- Masa tidur berkualitas: 8-10 jam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.