Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah unggahan tangkapan layar yang mencatut Kompas.com dan menyebutkan adanya bentrokan antar ormas agama beredar di media sosial Facebook.
Dalam unggahan tersebut, disebutkan pula bahwa sejumlah anggota ormas tewas terkena sabedan pedang.
Selain itu, disebutkan bahwa terjadi kebakaran beberapa pertokoan karena bom molotov.
Namun, setelah dilakukan penelusuran, dapat dipastikan bahwa informasi yang diunggah tersebut tidak benar alias hoaks.
Unggahan berupa tangkapan layar tersebut salah satunya dibagikan oleh pengguna Facebook Herry Oej di salah satu grup.
Unggahan tersebut dapat diakses melalui laman ini atau tautan ini.
Adapun narasi dalam unggahan tersebut adalah sebagai berikut:
"Allah akbar...allah akbar...allah akbar...perang sudah dimulai"
Gambar tersebut mencatut media Kompas.com dengan narasi:
27 Juli 2020
"Aksi demo yang tanpa tujuan di depan Gedung DPR-MPR yang dilakukan 50 orang simpatisan PDI-P dikomandoi oleh Boedi Djarot dkk, yang menginjak-injak, merobek, dan membakar poster Habib Rizieq Syihab, ternyata berbuntut panjang.
Di Kota Bandung terjadi bentrok antara ormas Gerajan Jaga Indonesia (GJI-PDI-P) dengan ormas-ormas islam FPI, HTI, LPI, pembela dan pejaga Pancasila, NKRI, dan ulama.
Akibatnya, 7 orang anggota ormas Gerakan Jaga Indonesia dan PDI-P mati kena sabetan pedang laskar FPI, dari pihak HTI 1 orang mengalami luka sabetan di bahu.
Bukan itu saja, bentrokan pun meluas hingga terjadi kebakaran di beberapa pertokoan yang berdekatan dengan markas PDI-P, karena lemparan bom molotov. Aparat polisi pun tidak berani ke TKP".
Lantas benarkah hal tersebut?