"Rumah sakit ini memiliki banyak kaca pecah, pintu masuk rumah sakit benar-benar hancur," kata Direktur rumah sakit Rima Azar.
Dia juga mengatakan langit-langit jatuh menimpa beberapa pasien. Dia mengatakan ledakan Beirut begitu mengerikan. Setelah mendengar ledakan, lalu semuanya bergetar.
Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?
Dilansir CNN, Rabu (5/8/2020), ledakan di Beirut begitu kuat sehingga menghasilkan gelombang seismik yang setara dengan gempa berkekuatan 3,3 magnitudo.
Data tersebut dikumpulkan oleh the United States Geological Survey.
Ahli geofisika di Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional Don Blakeman mengatakan sebagian besar energi ledakan masuk ke udara dan bangunan.
Jika ledakan itu terjadi di bawah permukaan bumi, besarnya akan lebih tinggi.
Baca juga: Ledakan di Beirut, Lebanon dan Dugaan Sumber Penyebabnya...
Ledakan itu juga menimbulkan kerusakan besar pada Istana Baabda, kediaman resmi presiden Lebanon.
Istana kepresidenan Lebanon Grand Serail mengalami kerusakan. Bangunan itu berjarak sekitar 1 mil (1,6 kilometer) dari lokasi ledakan.
Banyak landmark, termasuk rumah sakit, masjid, gereja, dan universitas terdekat juga terdampak.
Baca juga: Heboh soal Ledakan di Beirut, Lebanon, di Manakah Persis Beirut dan Seperti Apa Kotanya?
Palang Merah Lebanon mengatakan bahwa setiap ambulans yang tersedia dari Lebanon Utara, Bekaa dan Lebanon Selatan dikirim ke Beirut untuk membantu pasien.
Akan tetapi rumah sakit begitu kewalahan sehingga mereka mengirim pasien terluka ke rumah sakit lain. Termasuk Rumah Sakit Universitas Amerika.
Pasien diangkut ke rumah sakit di luar Beirut karena mereka yang ada di kota itu berkapasitas.
Baca juga: Ledakan di Beirut, Lebanon Disinyalir Berasal dari 2.750 Ton Amonium Nitrat, Apa Itu?
Perdana Menteri Hassan Diab mengumumkan bahwa Rabu akan menjadi hari berkabung nasional Beirut.
Kepresidenan Lebanon mengatakan di Twitter bahwa Presiden Michel Aoun telah menginstruksikan militer untuk membantu.