"Gila sih ini udah kaya bom nuklir Hiroshima. Tetep kuat buat semua warga Lebanon. Semoga korban meninggal dalam keadaan Khusnul khotimah #prayforbeirut #Lebanon," tulis akun Twitter @uwwuuphobia.
Baca juga: Bom di Polrestabes Medan, Ketika Ojek Online Jadi Modus Terorisme
Gila sih ini udah kaya bom nuklir Hiroshima. Tetep kuat buat semua warga Lebanon. Semoga korban meninggal dalam keadaan Khusnul khotimah ????#prayforbeirut #Lebanon pic.twitter.com/38GNONDpCf
— a l a h s i a h b o y (@uwwuuphobia) August 4, 2020
Gubernur Beirut Marwan Abboud, mengatakan ledakan besar yang terjadi di Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020) mengingatkannya pada peristiwa bom atom Hiroshima dan Nagasaki di Jepang saat Perang Dunia II.
Dalam ledakan di Beirut tersebut, sebanyak 73 orang tewas dan 3.700 orang terluka di seantero ibu kota dalam insiden tersebut.
"Peristiwa ini mirip dengan apa yang terjadi di Jepang, di Hiroshima dan Nagasaki. Dalam hidup saya, saya belum pernah melihat kehancuran dengan skala besar seperti ini. Ini adalah bencana nasional," ujar Abboud seperti dikutip CNN.
Baca juga: Mengenal Hokkaido, Provinsi Bersalju yang Menjadi Sarang Virus Corona di Jepang
Penyebab insiden
Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan, sebanyak 2.750 ton amonium nitrat yang merupakan pupuk pertanian disinyalir menjadi penyebab insiden.
Pupuk itu, kata PM Diab, disimpan selama bertahun-tahun dalam gudang di tepi laut.
"Tidak dapat diterima ada 2.750 amonium nitrat disimpan di gudang selama enam tahun, tanpa adanya langkah pengamanan sehingga membahayakan keselamatan warga," imbuhnya.
Dilansir AFP , Selasa (4/8/2020), Diab menegaskan mereka akan segera menggelar penyelidikan untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab.
"Apa yang terjadi hari ini tidak akan dibiarkan begitu saja. Mereka yang bertanggung jawab akan menerima akibatnya," janjinya.
Baca juga: Suara Ledakan Misterius Didengar Warga Sekitar Merapi Semalam
We felt this in Cyprus. Unbelievable https://t.co/6ro4bnUbNc
— Emilia Papadopoulos (@emiliapaps) August 4, 2020
Selain itu, ledakan yang mengguncang Beirut pada Selasa (4/8/2020) sore waktu tsetempat tersebut terasa di pulau tetangga Siprus, sekitar 240 kilometer jauhnya dari Lebanon, menurut European-Mediterranean Seismological Center (EMSC).
"Kami menerima sejumlah laporan dari Siprus yang tampaknya terkait dengan ledakan ini, melaporkan kebisingan dan jendela berderak," tulis EMSC melalui Twitter.
Beberapa pengguna media sosial juga menulis di Twitter mereka merasakan ledakan di rumah mereka di Siprus. "Ledakan itu terasa di Limassol, Siprus, jendela kita terguncang," twit Elias Mavrokefalos.
"Aku memeriksa untuk melihat apakah kita dibom," warga Limassol lain men-tweet.
Menteri Luar Negeri Siprus Nikos Christodoulides juga menuliskan bahwa dia dalam "komunikasi dengan pemerintah Libanon dan telah menginformasikan kesiapan Siprus segera untuk membantu Libanon."
Baca juga: Mengenal Kota Sharm el-Sheikh, Bali-nya Mesir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.