Sehingga menurutnya kemampuan tubuh menghalau keganasan virus sudah 100 persen mampu.
Baca juga: Mengenal Hadi Pranoto yang Ciptakan Obat Covid-19, Mengaku Profesor dan Punya Tim Riset
Tak hanya itu, dalam acara tersebut ia juga mengatakan beberapa hal yang memicu kontroversi.
Di antaranya adalah bahwa virus corona berawal dari sejak perang semenanjung Korea 1940 yang kemudian berkembang menjadi SARS, MERS dan flu burung baru kemudian Covid-19.
"(virus-virus) itu sebenarnya tak ada perbedaan cuma dosis berbeda dari tahapan 1, 2, 3. Kebetulan Covid-19 ini dosisnya sangat tinggi tak mungkin kita buatkan vaksin karena kalau kita buatkan vaksin dengan zat aditif itu mustahil," tuturnya.
Sehingga menurut Hadi, tim peneliti di seluruh dunia belum mampu membuat vaksin.
"Sebab dosis Covid yang sudah tinggi ini kalau kita tambah lagi dengan pengobatan melalui vaksin dengan zat aditif. Kita suntikkan ke tubuh manusia, yang akan rusak adalah organ tubuh manusia sendiri. Jadi fungsi yang harusnya berfungsi dengan baik akhirnya menjadi rusak nggak berfungsi. Akan menjadi penyakit baru pada tubuh orang tersebut," ujar dia.
Baca juga: WHO Lakukan Penyelidikan Awal di China Terkait Asal-usul Virus Corona dari Hewan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.