Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Para Pejuang Covid-19 Semakin Banyak yang Berguguran...

Kompas.com - 02/08/2020, 14:36 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar mengenai gugurnya para dokter dan tenaga medis yang berada di garis depan dalam peperangan melawan Covid-19 terus bermunculan.

Berdasarkan data Ikatan Dokter Indonesia (IDI), setidaknya ada 72 dokter yang dilaporkan meninggal dunia akibat virus.

Dalam sepekan terakhir, 4 dokter meninggal dunia di beberapa daerah.

Anggota Bidang Kesekretariatan, Protokoler, dan Public Relations Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Halik Malik mengatakan, rata-rata usia dokter yang meninggal akibat Covid-19 adalah 28 hingga 34 tahun.

Meski sebagian besar memiliki komorbid atau penyakit penyerta, tetapi beberapa kasus di antaranya tak mempunyai komorbid sama sekali.

Baca juga: Data Terbaru IDI: 72 Dokter Meninggal Dunia karena Covid-19

Lantas, mengapa hal itu bisa terjadi?

Penularan

Ahli patologi klinis sekaligus Direktur RS UNS Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, penularan Covid-19 di tingkat tenaga medis kemungkinan berasal dari luar lingkungan rumah sakit.

"Dokter juga makhluk sosial. Ketika kami di rumah sakit justru posisi kita kan siap dengan APD lengkap untuk melawan covid," kata Tonang kepada Kompas.com, Minggu (2/8/2020).

"Justru sebetulnya kita agak khawatir adalah ketika di luar rumah sakit. Artinya, situasi hubungan sosial itulah yang kita khawatirkan," sambungnya.

Terlebih, pelonggaran yang ada saat ini juga semakin memperbesar potensi penularan tersebut.

Tonang pun meminta agar masyarakat memaknai penularan di kalangan tenaga medis ini sebagai peringatan bahwa potensi penularan sudah meluas, tak hanya di rumah sakit.

Selain itu, Covid-19 yang telah menginfeksi Indonesia selama empat bulan juga mengakibatkan kelelahan di antara para tenaga rumah sakit.

"Kami juga menyadari adanya kelelahan di kalangan tenaga rumah sakit ini, karena sudah 4 bulan mengahdapi ini," jelas dia.

Baca juga: 14 Dokter Meninggal dalam Sepekan, Kenapa Banyak Nakes Terinfeksi Covid-19?

Tudingan miring

Selain ritme kerja setelah pandemi yang melonjak, hal itu diperburuk dengan banyaknya tudingan miring terhadap rumah sakit dalam beberapa waktu terakhir.

Tonang menyebut, tudingan-tudingan tersebut sangat berdampak pada kondisi psikologis dan batin tenaga kesehatan.

"Di tambah dengan banyaknya tudingan buruk ke rumah sakit, katanya nyari untung dan lain-lain. Yang seperti ini kan sangat melelahkan batin kita," tutur dia.

Jika memang masyarakat menemukan adanya rumah sakit nakal, dia meminta melaporkannya agar segera bisa ditindak.

"Jangan langsung menuding ke semua (rumah sakit), kan jadi tidak nyaman juga. Itu yang sebenarnya harus jadi perhatian masyarakat," tutup dia.

Baca juga: 11 Dokter dan 2 Perawat Positif Corona, IGD RSUD Aceh Tamiang Ditutup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com