Keduanya kemudian bergabung menjadi Universitas Gunadarma pada 1996.
Setelah lebih dari 20 tahun menjadi sebuah universitas, kini UG berhasil menempatkan diri sebagai salah satu PTS berkualitas dan masuk dalam jajaran teratas institusi perguruan tinggi nasional.
Baca juga: Seni Perlawanan Anak Muda di Balik Poster Lucu Pendemo
7. Universitas Islam Indonesia (UII)
Di urutan ke-7 sebagai PTS terbaik di Indonesia adalah Universitas Islam Indonesia (UII) di Yogyakarta.
Ini merupakan universitas swasta tertua di Indonesia yang berdiri pada 8 Juli 1945. Pada awalnya UII bernama Sekolah Tinggi Islam (STI) yang berlokasi di Jakarta.
Namun, setahun kemudian STI secara resmi dibuka di Yogyakarta dan pada 1947 namanya diubah menjadi University Islam Indonesia.
Secara nasional, UII ada di posisi ke-31 dan secara global ada di peringkat 3.125.
Baca juga: Viral Video Polisi di Yogyakarta Sedot Bensin dari Tangki Motornya untuk Pemotor yang Kehabisan BBM
8. Universitas Dian Nuswantoro (Udinus)
Bergeser ke posisi ke-8 adalah Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) di Semarang, Jawa Tengah.
Webometrics edisi Juli 2020 menempatkannya sebagai PTS swasta terbaik di Indonesia yang masuk dalam 10 besar.
Sementara secara nasional Udinus ada di posisi ke-32, persis di bawah UII.
Baca juga: Viral Unggahan Syarat Jaminan Kemampuan Keuangan Rp 100 Juta Calon Mahasiswa ITB
9. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Untuk PTS terbaik ke-9 di Indonesia adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Ini menjadikannya PTS terbaik ke-2 di Jawa Timur setelah Unnar.
Sementara untuk peringkat nasional disandingkan dengan perguruan tinggi negeri, UMM ada di posisi ke-33.
Baca juga: Tanggapi Menristek Dikti, Rektor UMM: Mahasiswa Sudah Kritis
10. Universitas Katolik Parahyangan (Unpar)
Terakhir sebagai 10 PTS terbaik di Indonesia versi Webometrics edisi Juli 2020 adalah Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) yang ada di Bandung, Jawa Barat.
Mengutip laman resminya, Unpar berdiri sebagai bentuk mencukupi ahli-ahli berpendidikan tinggi untuk membangun Indonesia.
Ketika itu, sekitar tahun 50-an awal, sarjana hukum di Indonesia saja, sebagai contoh, jumlahnya hanya 200 orang, padahal jumlah penduduk sudah mencapai 90 juta jiwa.
Melihat kondisi seperti itu, pimpinan Gereja Katolik di Indonesia terpanggil untuk berpartisipasi mendirikan sebuah universitas Katolik di Indonesia.
Baca juga: Universitas Airlangga Buka Program Studi Baru, Apa Saja?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.