Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei CDC: Pasien Covid-19 Ada yang Merasakan Gejala hingga Berminggu-minggu

Kompas.com - 26/07/2020, 07:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Informasi mengenai Covid-19 terus berkembang dari hari ke hari seiring dengan penelitian yang terus dilakukan untuk mengetahui lebih jauh virus corona jenis baru ini. 

Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa gejala virus corona dapat bertahan selama berminggu-minggu, bahkan pada orang sehat yang tidak memiliki kasus virus yang parah.

Dilansir dari CNN, Sabtu (25/7/2020), hal tersebut diungkap dalam analisis baru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC Amerika Serikat.

CDC melakukan survei terhadap 292 orang yang dites positif corona. Sebanyak 35 persen di antaranya mengaku masih belum kembali sehat atau normal bahkan dua hingga tiga minggu setelah dites positif.

Sementara itu, mereka yang berusia lanjut lebih mungkin merasakan gejala yang berkepanjangan.

Bahkan, orang dewasa muda tanpa kondisi yang mendasarinya melaporkan merasa tidak sehat untuk jangka waktu yang lama menurut CDC.

Baca juga: Survei CDC: Hampir Semua Pasien Covid-19 Alami 1 dari 3 Gejala Ini, Apa Saja? 

The Washington Post, Jumat (24/7/2020), menyebutkan, 1 dari 5 orang berusia 18-34 tahun tanpa masalah kesehatan mendasar (komorbid), juga mengakui merasa sakit selama beberapa minggu.

Perkembangan di AS

Di Amerika Serikat, kasus Covid-19 masih terus mengalami lonjakan tinggi. Kasus di negara itu telah lebih dari 4 juta.

Oleh karena itu, para ahli kesehatan menekankan pentingnya testing untuk mengurangi penyebaran virus corona.

Masyarakata juga diingatkan bahwa orang yang tidak menunjukkan gejala (asimptomatik) dapat menyebarkan virus.

Pada Jumat (24/7/2020), Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengumumkan penggunaan otorisasi darurat tes corona pertama untuk kasus tanpa gejala.

"Otorisasi FDA dari tes diagnostik pertama yang akan digunakan untuk siapa saja, terlepas dari apakah mereka menunjukkan gejala Covid-19 atau memiliki faktor risiko paparan lain," kata Komisaris FDA Dr. Stephen Hahn.

Hal ini merupakan langkah screening yang mungkin membantu menentukan kapan sekolah dan tempat kerja dibuka kembali.

Baca juga: Peneliti China dan Amerika Serikat Berhasil Lacak Virus Corona pada Kelelawar

Vaksin masih jauh

Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases Anthony Fauci mengatakan, dia percaya bahwa vaksin dapat menghentikan pandemi.

Namun, ia tidak percaya hal itu akan terjadi hingga 2021.

"Saya pikir ketika kita memasuki tahun 2021, beberapa bulan kemudian, bahwa Anda akan memiliki (a) vaksin yang akan tersedia secara luas bagi orang-orang di Amerika Serikat," kata Fauci kepada Bob Costa dari Washington Post.

Fauci mencatat bahwa beberapa perusahaan mengatakan akan menyiapkan vaksin sebelum akhir tahun ini.

"Saya agak skeptis tentang itu. Tetapi, Anda tahu segala sesuatu mungkin terjadi," ujar Fauci.

Setelah vaksin ditemukan dan tersedia, masyarakat harus mau menggunakannya agar efektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com