Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona di Dunia 22 Juli: 15 Juta Orang Terinfeksi | Perang Hoaks WHO soal Covid-19

Kompas.com - 22/07/2020, 08:31 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sumber Al Jazeera

Wakil petugas kesehatan masyarakat Howard Njoo mengatakan, keberhasilan upaya untuk memerangi wabah itu dapat dirusak oleh orang-orang yang telah merasa aman dari virus.

Jumlah kasus harian di Kanada sekarang sekitar 460, bertambah dibandingkan hanya kisaran 300 kasus pada awal bulan.

Pihak berwenang di 10 provinsi secara bertahap mengangkat pembatasan sosial dan ekonomi yang diberlakukan pada bulan Maret, ketika wabah mulai muncul di sana.

"Provinsi-provinsi ... sedang mencoba untuk membuka kembali pada saya pikir langkah yang sangat hati-hati, perlahan membuka bar dan restoran. Tetapi semua orang mengakui kita akan berharap untuk mendapatkan klaster baru," kata Njoo.

Baca juga: Ramai soal Pesut Mahakam di Twitter, Apa Bedanya dengan Lumba-lumba?

Polandia

Salah satu negara di Eropa, Polandia, berharap sekolah-sekolah dapat dibuka kembali pada bulan September mendatang.

Namun, pembukaan sekolah tersebut harus memiliki kepastian keamanan dikarenakan situasi yang masih diselimuti pandemi Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pendidikan Polandia Dariusz Piontkowski dalam unggahan di Twitter, Selasa (21/7/2020).

Dariusz juga menyatakan, pihaknya kini tengah menyusun kerangka hukum untuk memungkinkan kepala sekolah bereaksi cepat jika tiba-tiba ada kasus Covid-19.

Baca juga: Viral Video Siswa Berdiri Saat Upacara Online, Ini Penjelasan Sekolah

Perang hoaks WHO

Sebuah foto yang diambil pada akhir 29 Mei 2020 menunjukkan tanda Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di kantor pusat, di Jenewa, di tengah wabah COVID-19, yang disebabkan oleh virus corona.FABRICE COFFRINI / AFP Sebuah foto yang diambil pada akhir 29 Mei 2020 menunjukkan tanda Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di kantor pusat, di Jenewa, di tengah wabah COVID-19, yang disebabkan oleh virus corona.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa mereka akan memerangi berita palsu yang berbahaya soal virus corona.

WHO akan bersama-sama dengan para ilmuwan dari beberapa bidang untuk melawan informasi menyesatkan mengenai Covid-19 yang semakin berbahaya bila dibiarkan.

Para peneliti dari disiplin ilmu mulai dari matematika untuk IT, sosiologi, psikologi, kesehatan dan komunikasi akan menjadi bagian dari proyek WHO ini.

Kolaborasi ini akan fokus pada bidang penelitian baru, yang oleh WHO disebut "infodemiologi".

Menurut WHO, informasi yang tidak jelas dan menyesatkan tersebut dapat "membahayakan kepercayaan" pada otoritas kesehatan.

"Aspek yang paling merusak dari infodemik itu adalah informasi yang salah dan menyesatkan dari aktor-aktor non-kesehatan. Ini telah menyebabkan klaim berbahaya dan tidak terbukti dibagikan."

Baca juga: WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Akan Tersedia Sebelum Akhir 2021

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Kesalahan Umum Cara Pakai Masker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com