Masyarakat Asia mulai terbiasa dengan makan-makanan cepat saji dan mereka melakukannya dengan frekuensi yang cukup tinggi.
Masyarakat Asia juga lebih sedikit mengonsumsi statin, atau obat penurun kolesterol.
Chan mengatakan masyarakat Asia tidak begitu menerapkan pedoman mengelola kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) yang dikeluarkan oleh badan seperti European Society of Cardiologu (ESC).
Baca juga: Alasan Singapura Tak Rekomendasikan Dexamethasone sebagai Obat Covid-19
Akibatnya, beragam resep penggunaan statin muncul di masyarakat Asia.
"Penelitian ini menunjukkan penggunaan statin lebih sedikit digunakan di hampir semua negara Asia. Bahkan di masyarakat China, dokter cenderung tidak begitu agresif dalam mengikuti pedoman yang direkomendasikan," kata Chan.
"Bukannya menggunakan statin dengan intensitas tinggi sebagaimana direkomendasikan, mereka malah mencoba statin intensitas sedang kepada pasien di tahap pertama," lanjutnya.
Masih berdasarkan Chan, pedoman yang datang dari American College of Cardiology merekomendasikan seseorang yang memiliki penyakit jantung koroner sebaiknya hanya mengonsumsi kolesterol LDL kurang dari 1,8 mmol/liter darah.
Baca juga: Apa Itu Dexamethasone, Obat Kortikosteroid dan Efek Sampingnya...
Atau berdasarkan ESC, jumlahnya malah lebih rendah yakni 1,4 mmol/liter darah. Ini biasanya ditujukan untuk orang-orang yang sudah memiliki tingkat sakit yang parah.
Sementara untuk mereka yang sehat, atau memiliki riwayat penyakit yang rendah bisa mengonsumsi kolesterol ini sebanyak 2,6 mmol/liter berdasarkan panduan Amerika atau 3 mmol/liter berdasar panduan Eropa.
Penelitian ini menggunakan analisis data dari 102,6 juta orang dewasa dari 200 negara berbeda sejak 1980-2018 dan hasilnya ditebitkan dalam jurnal Nature.
Kelebihan kolesterol ini diketahui berperan dalam 3,9 juta kasus kematian di seluruh dunia yang setengahnya terjadi hanya di wilayah Asia.
Baca juga: Deretan Obat yang Diklaim Efektif untuk Covid-19, dari Dexamethasone hingga Hidroksiklorokuin
Infografik: 9 Makanan yang Dihindari Penderita
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.