Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Siswa Berdiri Saat Upacara Online, Ini Penjelasan Sekolah

Kompas.com - 16/07/2020, 19:52 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan video mengenai upacara online di sebuah SMA viral di media sosial Twitter, Kamis (16/7/2020).

Unggahan yang menampilkan seorang siswa baru berseragam SMP dan sedang berdiri layaknya peserta upacara di depan laptop tersebut dibagikan oleh akun @mukuwn.

Dari video itu, tampak pelajar yang mengenakan seragam SMP tersebut berdiri sembari menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Sementara tampilan di depan layar laptopnya menyajikan hal yang sama, yakni sejumlah siswa-siswi berdiri seperti layaknya upacara diiringi dengan lagu Indonesia Raya.

"Anjir beneran dong upacara online," tulis akun @mukuwn.

Baca juga: Viral Video Polisi di Yogyakarta Sedot Bensin dari Tangki Motornya untuk Pemotor yang Kehabisan BBM

Hingga kini, unggahan tersebut telah di-retweet sebanyak lebih dari 11.000 kali dan telah disukai sebanyak lebih dari 31.100 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Baca juga: Viral, Unggahan Pria di Tegal Suka Ambil Kucing yang Sakit di Jalanan, Simak Cerita Lengkapnya...

Lantas, apakah benar unggahan video tersebut merupakan upacara online? Jika iya di manakah lokasinya?

Penelusuran Kompas.com

Dari penelusuran Kompas.com, diketahui peristiwa tersebut terjadi di SMAN 15 Bandung.

Saat dikonfirmasi, Ketua Pelaksana PPDB Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 15 Bandung, Marliana Cik Aman membenarkan adanya hal tersebut.

Dia menjelaskan upacara virtual itu merupakan upacara pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang dilakukan pada Senin (13/7/2020) lalu.

"Itu bener, jadi acaranya itu di sekolah, cuman perwakilan satu siswa dan satu siswi, siswa-siswi lain di rumah. Yang lagi berdiri itu (upacara, Red) di rumah," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/7/2020).

Baca juga: Saat Masa Studi SMK Setara dengan Diploma Satu...

Selama sekitar 20 menit, imbuhnya para siswa harus berdiri mengikuti upacara bendera secara virtual meski mereka berada di rumahnya masing-masing.

Marliana mengatakan peserta yang mengikuti MPLS total ada 385 orang.

Mereka wajib memakai seragam, sepatu, dan atribut lengkap sesuai dengan tata tertib yang diberlakukan.

Sementara itu, para siswa menggunakan aplikasi Zoom yang berbayar, sehingga lebih dari 300 siswa tersebut bisa mengikuti upacara virtual sekaligus.

Baca juga: Facebook Luncurkan Messenger Rooms Saingi Zoom, Bagaimana Cara Penggunaannya?

Melatih kedisiplinan

Marliana menjelaskan, para siswa perlu mengikuti upacara virtual layaknya upacara asli untuk melatih kedisiplinan mereka.

"Karena gini, biasanya MPLS itu penggodokan anak-anak tentang sekolah, tata tertib, siswa harus tepat waktu. Tapi membentuk anak-anak tertib sekarang kan susah karena situasi seperti ini (pandemi), jadi kita usahakan supaya anak-anak itu ruhnya masih dapet meskipun di rumah," kata dia.

Marliana melanjutkan, para siswa juga dilatih disiplin dengan bersiap sejak pagi. Meski MPLS virtual, tapi mereka tetap masuk pukul 06.45 WIB.

Baca juga: Melihat Risiko dan Hasil Pembukaan Sekolah di Tengah Pandemi Corona...

Dia mengatakan ada presensi tiap hari selama MPLS, jadi harus bersiap sejak pagi.

Adapun acara yang diikuti para siswa selama upacara virtual mirip seperti upacara pembukaan MPLS pada umumnya, yakni terdiri dari sambutan-sambutan, mulai dari kepala sekolah, ketua panitia, waka kesiswaan dan sebagainya.

"Selain itu ada pembacaan ikrar anti kekerasan, penyematan tanda peserta, dan sebagainya tapi para siswa menontonnya dari layar," jelas dia.

Marliana menambahkan, MPLS berlangsung selama empat hari sejak Senin (13/7).

Untuk MPLS di SMAN 15 Bandung, pihaknya menggunakan Zoom dan WhatsApp.

"Untuk materi umum setiap harinya disampaikan lewat Zoom. Sedangkan materi khusus tiap kelas disampaikan melalui grup WhatsApp," kata dia.

"Karena belum boleh datang ke sekolah, kita usahakan untuk saat ini yang terbaik seperti itu," lanjutnya.

Baca juga: Video Viral Pikap Halangi Laju Mobil Pemadam Kebakaran di Bandung, Ini Cerita Lengkapnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Amankah Memanaskan Kembali Teh yang Sudah Dingin?

Amankah Memanaskan Kembali Teh yang Sudah Dingin?

Tren
5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

Tren
7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

Tren
Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com