Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kematian akibat Covid-19 di Indonesia, Kelompok Usia Berapa yang Paling Banyak?

Kompas.com - 14/07/2020, 07:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hingga Senin (13/7/2020), angka kasus infeksi virus corona di Indonesia tercatat 76.981 kasus. Dari angka itu, 36.636 masih menjalani perawatan, dan 36.689 sembuh.

Sementara, korban meninggal dunia sebanyak 3.656 orang.

Akun Twitter @KawalCovid19, yang sering memberikan catatan atas kasus Covid-19 di Indonesia, membagikan hasil analisa dari data jumlah kematian akibat Covid-19 di Indonesia berdasarkan kelompok usia.

Analisa dilakukan berdasarkan data yang dipublikasi situs covid19.go.id hingga Minggu (12/7/2020).

Dari olah data Kawal Covid-19, terlihat bahwa korban meninggal dunia paling banyak berada pada kelompok usia di atas 60 tahun yang berjumlah 1.429 orang.

Berikut adalah rincian data estimasi tingkat dan jumlah kematian berdasar kelompok usia di Indonesia:

  • Usia 0-5 tahun: 2,06 persen atau 34 kasus kematian 
  • Usia 6-17 tahun: 0,50 persen atau 21 kasus kematian
  • Usia 18-30 tahun: 0,73 peren atau 120 kasus kematian
  • Usia 31-45 tahun: 2,00 persen atau 448 kasus kematian
  • Usia 46-59 tahun: 7,53 persen atau 1.367 kasus kematian
  • Usia ≥60 tahun: 15,93 persen atau 1.429 kasus kematian

Baca juga: WHO Soroti Waktu Pelaporan Tes dan Data Kematian Terkait Covid-19 di Indonesia

Apa yang bisa dipelajari dari data tersebut?

Angka kematian balita tergolong tinggi

Co-Founder Kawal Covid-19, Elina Ciptadi, mengatakan, angka kematian kelompok usia balita di Indonesia harus menjadi perhatian.

Covid-19 selama ini dianggap sebagai penyakit yang tidak mematikan untuk bayi dan balita. Namun, tingkat kematian 2,06 persen di Indonesia, kata dia, tergolong tinggi di dunia.

"Di Indonesia tingkat kematian untuk bayi dan balita adalah 2,06 persen. Untuk bayi dan balita termasuk paling tinggi di dunia. Sekilas angkanya memang kelihatan kecil, tetapi kalau dibandingkan dengan negara lain, seperti China, Singapura, Korea Selatan, dan Italia, tingkat kematian di Indonesia sangat tinggi," kata Elina saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/7/2020).

Sebagai perbandingan, ia menyertakan data tingkat kematian di negara-negara tersebut. Angka perbandingannya bisa dilihat pada tabel berikut ini:

Perbandingan tingkat kematian antara Indonesia dengan China, Singapura, Korsel, dan Italia.Elina Ciptadi/KawalCOVID19 Perbandingan tingkat kematian antara Indonesia dengan China, Singapura, Korsel, dan Italia.
Dari tabel di atas, tingkat kematian pada kelompok usia 0-5 tahun di:

  • China: 0 persen
  • Singapura: 0 persen
  • Korea Selatan: 0 persen
  • Italia: 0,14 persen

Selain tingkat kematian bayi dan balita yang cukup tinggi, tingkat kematian Indonesia di berbagai kelompok usia juga lebih tinggi jika dibandingkan negara-negara tersebut.

Kecuali pada kelompok usia lansia, Italia masih di atas Indonesia.

"Itu juga karena Italia memang punya penduduk lansia yang lebih banyak dibandingkan di Indonesia," kata Elina.

Baca juga: Cerita Yurianto yang Dijuluki Pembawa Berita Kematian karena Sampaikan Data Covid-19

Belum ada data gejala dan komorbidilitas

Elina juga menyebut bahwa saat ini Indonesia masih belum memiliki data gejala dan data komorbidilitas.

Selama ini, Indonesia masih mengacu pada data negara lain untuk gejala dan komorbidilitas.

"Walaupun sejauh ini cukup relevan, antara data yang di luar negeri dengan kasus di Indonesia, namun alangkah baiknya jika kita bisa melakukan profiling Covid-19 di Indonesia," kata Elina.

Dengan adanya profiling akan diketahui komorbid yang khas Indonesia. Selain itu, dengan adanya data gejala yang lengkap, maka akan sangat membantu dokter-dokter spesialis dalam melakukan penanganan.

"Waktu itu pernah ada kejadian di New York City, anak dibawa ke dokter kulit dengan gejala ruam di telapak kakinya, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata anak itu positif Covid-19, kata Elina.

Ia mengatakan, data komorbid bisa juga diketahui komorbid atau penyakit penyerta yang khas Indonesia.

"Mungkin di Indonesia komorbidnya karena penyakit jantung, atau karena kebiasaan merokok, misalnya begitu," kata Elina.

Baca juga: Lagi, Studi Awal Tunjukkan Vaksin BCG Turunkan Angka Kematian Corona

Petugas medis bersama warga mengangkat peti berisi jenazah pasien positif COVID-19 saat pemakaman di salah satu lokasi dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (17/6/2020). Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Aceh menyatakan hingga saat ini kasus positif COVID-19 sebanyak 37 orang, 15 orang di antaranya dalam perawatan, 20 orang sembuh dan dan dua orang meninggal. ANTARA FOTO/Ampelsa/foc.ANTARA FOTO/AMPELSA Petugas medis bersama warga mengangkat peti berisi jenazah pasien positif COVID-19 saat pemakaman di salah satu lokasi dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (17/6/2020). Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Aceh menyatakan hingga saat ini kasus positif COVID-19 sebanyak 37 orang, 15 orang di antaranya dalam perawatan, 20 orang sembuh dan dan dua orang meninggal. ANTARA FOTO/Ampelsa/foc.
Beberapa waktu lalu, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa data yang ditampilkan pada laman covid19.go.id baru sekian persen.

Ada beberapa alasan mengapa data yang tersaji masih sangat minim.

Pertama, karena fasilitas kesehatan yang merawat pasien belum mengisi data pasien secara lengkap. Kedua, pasien memang tidak memiliki komorbid.

Pekan lalu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga memberikan beberapa catatan soal kasus Covid-19 di Indonesia, termasuk soal kematian.

Dalam laporan WHO, disebutkan bahwa kematian pasien dalam pengawasan (PDP) jauh lebih tinggi dibandingkan kematian karena Covid-19. Hal ini terjadi di seluruh pulau Jawa kecuali di Jawa Barat.

"Ada peningkatan besar dalam kematian PDP di Jawa Timur selama seminggu terakhir," demikian laporan WHO.

WHO menyebutkan, data ini bersifat sementara. Hanya beberapa provinsi yang melaporkan data kematian PDP dan ODP.

WHO menilai, kemungkinan ada perbedaan dalam jumlah kematian dari kasus Covid-19 yang dikonfirmasi antara sumber data nasional dan provinsi.

Baca juga: Kasus Corona di Dunia Mencapai 11,8 Juta, Satu Kematian Tiap 18 Detik

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Penyebaran Virus Corona Melalui Udara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com