Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir dari Perdebatan Panjang soal Penularan Virus Corona Melalui Udara

Kompas.com - 10/07/2020, 14:02 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Mereka menilai, WHO selama ini sangat kaku, lambat, dan tidak mau mengambil risiko dalam memperbarui panduan terkait Covid-19.

"Saya benar-benar frustasi tentang masalah (virus corona) ada di aliran udara dan ukuran partikel (yang kecil)," kata Mary-Louise McLaws, anggota komite dan ahli epidemiologi Universitas New South Wales di Sydney.

"Jika kita meninjau kembali aliran udara, kita harus siap untuk mengubah banyak hal," kata Mary-Louise.

Mereka pun mendesak organisasi yang bermarkas di Jenewa itu untuk merevisi rekomendasi pencegahan virus corona.

Kendati demikian, WHO menganggap klaim itu tidak meyakinkan dan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

"Terutama dalam beberapa bulan terakhir, kami telah menyatakan beberapa kali bahwa kami menganggap penularan melalui udara sebagai hal yang mungkin tetapi tentu saja tidak didukung oleh bukti yang kuat atau bahkan jelas," kata pemimpin teknis untuk pencegahan dan pendalian infeksi WHO, dr Benedetta Allegranzi, dilansir dari Kompas.com, 7 Juli 2020.

Baca juga: Ada Bukti Virus Corona Menyebar di Udara, Ini yang Harus Kita Waspadai

WHO akhirnya akui bukti penularan virus corona melalui udara

Pada 7 Juli 2020, WHO mengakui bukti yang muncul terkait penyebaran virus corona melalui airbone atau udara.

Pemimpin Teknis Pandemi Covid-19 WHO Maria Van Kerkhove mengatakan, pihaknya telah membicarakan kemungkinan itu sebagai salah satu bentuk transmisi virus corona.

Sementara itu, Allegranzi menjelaskan adanya bukti yang muncul tentang transmisi virus corona lewat udara, meski tidak definitif.

"Kemungkinan akan adanya transmisi lewat udara di lingkungan publik - khususnya di kondisi yang sangat spesifik, padat, tertutup dan berventilasi buruk telah dideskripsikan, (dan) tidak bisa dikesampingkan," kata dia.

Pernyataan resmi WHO

Dua hari kemudian, Kamis (9/7/2020), WHO secara resmi mengeluarkan pernyataan bahwa virus corona dapat bertahan lama di udara dalam ruang tertutup.

Pernyataan itu dipublikasi melalui laman resmi WHO.

Dalam pernyataan itu, disebutkan pula virus yang bertahan di udara dapat menyebar dari satu orang ke orang lain.

WHO bersama para ilmuwan telah mendiskusikan dan mengevaluasi apakah SARS-CoV-2 juga dapat menyebar melalui erosol tanpa adanya prosedur yang menghasilkan aerosol, terutama dalam ruangan berventilasi buruk.

Menurut WHO, udara yang diembuskan oleh penderita Covid-19 memungkinkan transmisi virus melalui aerosol.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com