Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Kalung Antivirus Corona: Jangan Asal Klaim karena Butuh Riset Panjang

Kompas.com - 06/07/2020, 10:02 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kalung yang diklaim antivirus corona oleh Kementerian Pertanian masih menjadi perbincangan.

Kementerian Pertanian berencana memproduksi massal kalung antivirus corona berbahan eucalyptus pada bulan Agustus mendatang.

Berbagai respons muncul. Sebagian besar menyampaikan kritik dan mempertanyakan klaim antivirus corona yang dilakukan Kementan.

Mengklaim suatu produk sebagai antivirus corona di saat wabah Covid-19 dinilai harus melalui uji klinis terlebih dahulu.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meyebut bahwa produk ini telah melalui uji lab peneliti pertanian terhadap virus influenza, beta, dan gamma corona.

Baca juga: [POPULER TREN] Kontroversi Kalung Antivirus Corona Kementan | UTBK 2020

Berikut respons-respons yang muncul terhadap kalung eucalyptus produksi Kementan ini, dirangkum dari pemberitaan Kompas.com:

Klaim masih membutuhkan riset yang panjang

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih mengatakan, seharusnya ada penelitian terlebih dahulu yang membuktikan bahwa kalung ini dapat berfungsi sebagai antivirus.

"Semestinya ada hasil penelitian yang dapat membuktikan atau meyakinkan bahwa kalung tersebut berkhasiat sebagai antivirus," kata Daeng.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Ari Fahrial Syam, menilai, butuh perjalanan riset yang panjang untuk dapat mengklaim kalung eucalyptus tersebut sebagai antivirus corona.

"Jangan skepstis atas hasil penelitian in vitro bahwa eucalyptus ada efek positif untuk virus corona, tetapi juga tidak boleh berlebihan dengan langsung mengklaim sebagai anti Covid-19," kata dia.

Oleh karena itu, Ari juga tidak setuju jika kalung tersebut diklaim sebagai kalung antivirus.

Pendapat senada juga diungkapkan oleh ilmuwan dari Departemen Biologi Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Berry Juliandi S.Si., M.Si.

Berry mengatakan, eksperimen in vitro terhadap produk ini memang sudah dilakukan, tetapi bukan dengan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

"Melainkan virus corona lain. Itu kelemahannya, belum ada eksperimen ini vivo yang dilakukan terhadap SARS-CoV-2," kata Berry.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo juga mendorong Kementan untuk melakukan uji klinis terhadap produk ini.

Baca juga: Kontroversi Kalung Antivirus Corona, Cukuplah Disebut Kalung Kayu Putih...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com