Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pentingnya Menjaga Keamanan Data Pribadi di Media Sosial...

Kompas.com - 03/07/2020, 20:59 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di Twitter soal ajakan unistall TikTok karena adanya pencurian data pengguna ramai di media sosial Twitter, Jumat (3/7/2020).

Thread atau utas yang dibuat oleh @SoundOfYogi menuliskan bahwa TikTok mengoleksi data orang-orang, seperti:

  • Phone Hardware (CPU Type, Hardware Id, Screen size, dpi, memory usage, disk space dan sebagainya)
  • Apps lain yang di-install
  • Network apapun yang terhubung (IP, Local IP, Router mac, Mac HP lo, nama Wifi)
  • Lokasi pengguna setiap 30 detik

Hingga Jumat (3/7/2020) twit itu telah disukai lebih dari 53.300 kali dan dibagikan ulang lebih dari 26.100 kali.

Namun hingga kini TikTok tidak memberi tanggapan resmi terkait thread ini.

Tangkapan layar thread soal TikTok yang menggunakan data penggunanyaTwitter Tangkapan layar thread soal TikTok yang menggunakan data penggunanya

Sebelumnya TikTok pernah dikatakan rentan keamanannya oleh sebuah penelitian. Sebuah perusahaan keamanan siber di Israel, Check Point, melakukan penelitian terhadap keamanan TikTok.

Hasilnya adalah TikTok memiliki kerentanan serius yang memungkinkan peretas untuk memanipulasi data pengguna dan mengungkapkan informasi pribadi.

Akan tetapi pihak TikTok telah menanggapi. Selain itu kerentanan dari sistem TikTok yang ditemukan Check Point telah diperbaiki oleh TikTok dalam versi terbarunya.

"TikTok berkomitmen untuk melindungi data pengguna," kata anggota tim keamanan TikTok Luke Deshotels, seperti dikutip New York Times, Rabu (8/1/2020).

Saat itu Deshotels menyebutkan tidak ada indikasi dalam catatan pelanggan bahwa telah terjadi pelanggaran atau serangan.

Baca juga: Aplikasi TikTok asal China Kini Banyak Digemari Orang Barat, Mengapa?

Perhatikan saat instal dan update

Ahli IT sekaligus Dosen Ilmu Komputer Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Rosihan Ari Yuana mengatakan, tuduhan pencurian data pengguna oleh TikTok merupakan tuduhan lama, sejak akhir tahun 2019.

"Kalau dilihat dari Privacy-Policy yang ada di situsnya TikTok, ya memang mereka meng-collect data pengguna," kata Rosihan pada Kompas.com, Jumat (3/7/2020).

Dia mengatakan hasil investigasi yang dilakukan beberapa negara terkait tuduhan pencurian data oleh TikTok belum dirilis.

Tapi karena TikTok mengatakan sudah menambal celah melalui aplikasi versi terbarunya, maka solusi sementara bagi yang masih ingin TikTok-an adalah selalu update aplikasi.

Cara agar aman lainnya menurut dia adalah saat menginstal TikTok, perhatikan option data yang bisa diakses oleh aplikasi tersebut.

"Kalau kita langsung set OK semua, ya berarti semua data bisa diakses," kata Rosihan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com