Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Informasi Pembagian Bibit Pohon Gratis dari KLHK, Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 03/07/2020, 16:31 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Setiap tahun BPDASHL Serayu Opak Progo memproduksi bibit untuk dibagikan gratis ke semua masyarakat, aktivis pegiat lingkungan, mahasiswa, sekolah, dan sebagainya.

Ini termasuk kampanye KLHK untuk membuka kesadaran semua pihak melalui penanaman. Kalau kesulitan bibit kami bisa menyediakan cuma-cuma. Memang untuk mengambilnya ada persyaratan.

"Soal informasi 1 orang dapat 25 bibit itu salah. Lebih tepatnya setiap 1 orang diimbau menanam 25 pohon seumur hidupnya, jadi bukan 1 orang mengambil 25 pohon. ini saya klarifikasi," jelas dia. 

Dia melanjutkan, perhitungannya saat seseorang duduk di bangku SD menanam 5 pohon, SMP 5 pohon, SMA 5 pohon, kuliah 5 pohon, dan selepas kuliah 5 pohon.

"Mengenai broadcast itu sejujurnya saya juga heran ada yang memviralkan atau menulis itu. Tulisan itu mengambil dari medsos tahun lalu untuk persemaian permanen di Cimanggis (Jawa Barat). Jadi itu kayaknya mengambil di situ tapi kemudian ditambahkan (alamat) BPDAS Serayu Opak Progo," ungkap dia. 

Dia mengatakan tahun lalu informasi serupa mengenai bibit gratis di Cimanggis memang viral.

Baca juga: Tips Berburu Bibit Gratis dari Kementerian Lingkungan Hidup agar Tak Kehabisan

Syarat pengambilan bibit gratis

Pihaknya menjelaskan, pengambilan bibit ada prosedur persyaratannya, yaitu membawa KTP, surat resmi, ada lokasi calon penanaman, dan yang jelas tidak boleh dijual.

"Yang jelas tidak boleh dijual. Karena kita nanti bisa memonitor, karena ini menggunakan dana APBN, kami memberikan gratis jadi tidak boleh disalahgunakan," ujar dia. 

Untuk yang membawa KTP dilayani tapi mendapatkan sesuai stok bibit di lapangan. Biasanya 800.000 bibit per tahun, tapi karena Covid-19, ada penghematan jadi hanya 400.000 setahun.

Selengkapnya mengenai bibit gratis sesuai dengan pernyataan tertulis BPDASHL Serayu Opak Progo yang didapat Kompas.com berikut ini: 

KLHK melalui BPDASHL Serayu Opak Progo setiap tahun memproduksi bibit-bibit berkualitas yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat di wilayah kerja sebagai berikut:

DIY:

  • kabupaten Gunungkidul
  • kabupaten Bantul
  • kabupaten Sleman
  • kabupaten Kulon Progo
  • kota Yogyakarta

Provinsi Jawa Tengah:

  • kabupaten Purworejo
  • kabupaten Kebumen
  • kabupaten Magelang
  • kota Magelang
  • kabupaten Temanggung
  • kabupaten Wonosobo
  • kabupaten Banjarnegara
  • kabupaten Purbalingga
  • kabupaten Banyumas

Program bibit gratis itu untuk mendukung program penghijauan lingkungan, meningkatkan keberhasilan rehabilitasi hutan dan lahan, serta meningkatkan perekonomian masyarakat dan sektor kehutanan.

Baca juga: KLHK: Luas Karhutla selama Januari hingga Maret Mencapai 8.254 Hektare

BPDASHL Serayu Opak Progo tahun 2020 memproduksi bibit tanaman sebanyak 400.000 batang, yang terdiri atas:

Jenis tanaman bemilai ekonomi tinggi

Jati, Sengon, Jabon, Sonokeling, dan Ganitri

Jenis tanaman bernilai ekologi/konservasi

Gayam, Aren, Trembesi, Cemara Udang, Bambu, dan Vetiver

Jenis tanaman bernilai estetika

Pucuk Merah, Ketapang Kencana, Tabebuya, dan Saputangan

Jenis tanaman kategori buah-buahan

Durian, Sirsak, Alpukat, Jambu Biji, Jeruk, Srikaya, Kelengkeng, Mangga, Nangka, Petal, Rambutan, Duku, dan Makadamia

Produksi bibit-bibit tersebut terbagi di 2 lokasi persemaian, yaitu:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com