Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Vaksin Virus Corona Ini Menunjukkan Perkembangan Positif

Kompas.com - 02/07/2020, 17:16 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penemuan vaksin virus corona jenis baru terus dilakukan oleh para peneliti. 

Pfizer, salah satu dari sejumlah perusahaan yang berlomba mengembangkan vaksin, melaporkan data baru yang menjanjikan dari tahap awal uji coba pada Rabu (1/7/2020).

Pengembang vaksin di Pfizer, Phil Dormitzer mengatakan, data baru dari vaksin perusahaannya sangat menarik.

"Apa yang kami sajikan hari ini adalah data sementara awal dari uji coba Amerika Serikat untuk kandidat vaksin pertama," kata Dormitzer seperti dikutip dari ABC News.

Ia mengungkapkan, kandidat vaksin pertama yaitu memperoleh tingkat antibodi untuk menetralisir virus yang setara atau lebih baik dari apa yang diperlihatkan penderita Covid-19.

"Ini merupakan pekerjaan yang luar biasa dan sekarang ada banyak kebanggaan untuk melihat hasilnya yang mulai maju," kata dia. 

Dormitzer mengatakan, pihaknya akan bergerak lebih cepat tetapi bukan berarti mengambil jalan pintas dengan menurunkan standar keselamatan.

Baca juga: Disetujui, India Akan Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Manusia

Ia menyebutkan, Pfizer akan melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan para kandidat vaksin aman.

"Jika ini berhasil dan diluncurkan dalam skala yang kami harapkan, kami dapat mencegah sejumlah besar kerusakan terjadi," ujar dia.

Ia meyakinkan bahwa vaksin tersebut masih berada dalam jalur untuk memenuhi tujuan memproduksi 100 juta dosis pada akhir tahun dan 1,2 miliar dosis lain pada 2021.

"Tujuan yang kami tetapkan adalah mendistribusikan jutaan dosis vaksin pada tahun 2020 dan melaksanakannya, tentu saja, berarti semuanya harus berjalan dengan baik," ujar Dormitzer.

Meski telah direncanakan, pihaknya tetap membutuhkan persetujuan regulator.

Saat ini, uji coba berlanjut dan perusahaan juga melacak evolusi virus dengan cermat untuk mengurangi kemungkinan mutasi yang berpotensi mengurangi dampak vaksin.

"Anda memang melihat beberapa mutasi pada virus. Tetapi untungnya kami belum melihat indikasi mutasi yang akan mengurangi kemanjuran vaksin," kata dia.

Baca juga: Uji Klinis Vaksin Corona dari Jerman dan AS Tunjukkan Hasil Positif

Vaksin BioNTech

Ilustrasi vaksin virus corona, vaksin Covid-19Shutterstock Ilustrasi vaksin virus corona, vaksin Covid-19
Akhir bulan ini, perusahaan farmasi yang sedang mengembangkan vaksin bersama dengan mitra Jerman BioNTech, akan menguji 30.000 lebih sukarelawan dalam fase percobaan berikutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com