Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disetujui, India Akan Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Manusia

Kompas.com - 30/06/2020, 15:58 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - India berupaya mengembangkan sendiri vaksin Covid-19 untuk mengendalikan wabah yang melanda di negara itu.

Kasus Covid-19 di India kini menempati nomor 4 tertinggi di dunia dengan sekitar lebih dari 500.000 kasus hingga hari ini, Selasa (30/6/2020).

Vaksin yang tengah dikembangkan India saat ini sudah mendapatkan izin untuk diuji coba pada manusia. 

Dikutip dari ReutersSelasa (30/6/2020) vaksin ini diproduksi oleh Bharat Biotech, sebuah perusahaan yang terletak di Genome Valley, Hyderabad, India.

Persetujuan ini membuat vaksin ini menjadi produk domestik pertama India yang mendapat lampu hijau dari regulator obat dan makanan setempat.

Pengawas obat-obatan India telah menyetujui perusahaan melakukan uji klinis fase I dan II dari vaksin bernama Covaxin yang dikembangkan bersama Dewan Penelitian Kesehatan India dari National Institute of Virology.

Pihak Bharat Biotech menyampaikan informasi ini, Senin (29/6/2020).

Baca juga: Uji Klinis Aman, Vaksin Corona Mulai Disuntikkan ke Militer China

Sementara itu, uji coba pada manusia ini direncanakan akan dilakukan di seluruh negara pada Juli 2020.

Namun, tidak ada informasi lebih lanjut, siapa saja atau bagaimana kriteria orang yang akan menjadi sampel dari uji coba ini.

India, mengacu pada data Worldometer, Selasa (30/6/2020), total kasus infeksi sebanyak 568.315 kasus dengan 16.917 kematian.

Selain vaksin yang dikembangkan Bharat Biotech, beberapa produk vaksin lain juga sudah diuji coba pada manusia.

Misalnya, vaksin yang dikembangkan oleh University of Oxford dan diproduksi AstraZeneca yang mulai diujicobakan pada 3.000 orang di Brazil.

Ada pula vaksin produksi oleh unit penelitian dan perusahaan biotek militer China, CanSino Biologics yang ada di Beijing.

Baca juga: Mengenal 2 Kandidat Terkuat Vaksin Virus Corona Versi WHO dari Astrazeneca dan Moderna

Vaksin ini disebut aman sehingga disetujui untuk diujicobakan pada para pasukan tentara negara tersebut selama satu tahun.

Sebanyak 300 orang di Inggris juga telah terdaftar sebagai relawan di fase pertama yang menerima uji coba vaksin yang dikembangkan oleh tim peneliti dari Imperial College London.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com