Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Pajak Sepeda, 5 Negara Ini Malah Berikan Insentif bagi Pesepeda

Kompas.com - 30/06/2020, 15:15 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak pandemi corona, tren bersepeda menjadi salah satu yang paling terlihat. Orang-orang di berbagai daerah di Indonesia beramai-ramai mengayuh sepeda untuk mengisi waktunya.

Terbaru, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut bahwa pemerintah tengah menyusun regulasi untuk mengatur keamanan pesepeda.

Di sejumlah negara ada banyak regulasi yang telah mengatur terkait dengan sepeda, terutama di negara-negara dengan jumlah populasi sepeda cukup besar.

Contohnya adalah regulasi unik dari sejumlah negara yang memberikan insentif bagi para pengendara sepeda.

Baca juga: Kemenhub Bantah Bakal Pungut Pajak Sepeda

Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Belanda

Belanda dikenal dengan banyaknya orang yang menggunakan sepeda. Ada lebih dari 25 persen perjalanan yang dilakukan menggunakan sepeda, sebuah persentase yang lebih tinggi dari negara manapun.

Meskipun demikian, pemerintah Belanda berpendapat bahwa masyarakat yang bersepeda ke tempat kerja masih tergolong sedikit. Apabila dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. 

Melansir Huffington Post, 25 Februari 2019, Kementerian Infrastruktur sangat tertarik untuk mengatasi ketergantungan pada mobil dengan mendorong skema tunjangan yang memungkinkan para komuter untuk dibayar oleh perusahaan dengan bersepeda.

Para pengendara sepeda dapat mengklaim 0,19 euro atau sekitar Rp 3 ribu dari tempat mereka bekerja untuk setiap kilometer jarak yang ditempuh menggunakan sepeda ke kantor.

Artinya, jika seseorang bersepeda sejauh 10 kilometer per hari dan lima hari dalam seminggu, mereka dapat memperoleh sekitar Rp 7,5 juta per tahun dari manfaat bebas pajak.

Baca juga: Ramai Dibicarakan, Ini Sejarah Pajak Sepeda di Indonesia

Sebelumnya, Sekretaris Negara untuk Urusan Infrastruktur Belanda Stientje van Veldhoven mengatakan bahwa negara bertujuan untuk membuat lebih dari 200.000 orang bersepeda ke kantor atau tempat kerja.

Alasannya adalah keinginan untuk mengurai masalah kemacetan, juga perhatian terhadap iklim dan polusi, serta memperbaiki kesehatan umum masyarakat.

2. Selandia Baru

Sebuah agensi periklanan Make Collective, yang berbasis di Christchurch, Selandia Baru menawarkan uang tunai kepada karyawan yang mengendarai sepeda.

Melansir The Guardian, 7 Maret 2018, para pekerja yang mengendarai sepeda dari dan menuju kantor akan menerima 5 dollar AS per hari.

Jika mereka dapat melakukannya dalam waktu lebih dari setengah tahun, nominal tersebut akan ditingkatkan menjadi 10 dollar ditambah bonus akhir tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Istri Bintang Emon Positif 'Narkoba' Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Istri Bintang Emon Positif "Narkoba" Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Tren
Kata Media Korea Selatan Usai Shin Tae-yong Kalahkan Timnas Mereka

Kata Media Korea Selatan Usai Shin Tae-yong Kalahkan Timnas Mereka

Tren
5 Gejala Kolesterol Tinggi pada Wanita di Atas 40 Tahun, Apa Saja?

5 Gejala Kolesterol Tinggi pada Wanita di Atas 40 Tahun, Apa Saja?

Tren
Kata Media Asing soal Kemenangan Indonesia atas Korsel, Sebut STY Sosok Ajaib

Kata Media Asing soal Kemenangan Indonesia atas Korsel, Sebut STY Sosok Ajaib

Tren
Profil Rafael Struick, Pemain Indonesia yang Akhiri 'Clean Sheet' Korsel di Piala Asia U23

Profil Rafael Struick, Pemain Indonesia yang Akhiri "Clean Sheet" Korsel di Piala Asia U23

Tren
7 Torehan Sejarah Indonesia Usai Kalahkan Korea Selatan, Tak Hanya Lolos Semifinal Piala Asia U-23

7 Torehan Sejarah Indonesia Usai Kalahkan Korea Selatan, Tak Hanya Lolos Semifinal Piala Asia U-23

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com