Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Makanan di Jawa Identik dengan Rasa Manis? Ini Penjelasan Budayawan

Kompas.com - 02/07/2020, 07:03 WIB
Retia Kartika Dewi,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketika berwisata ke suatu tempat, tentu yang kita rindukan selain suasana tempat tersebut, yakni kuliner khas di wilayah itu.

Di Jawa, kebanyakan kuliner khasnya memiliki rasa yang manis.

Di antaranya sate kambing yang dipadukan dengan bumbu kecap pedas manis, getuk goreng khas Banyumasan yang memiliki rasa manis, gudeg khas Yogyakarta, dan selat Solo yang juga bercita rasa manis. 

Selain itu, beberapa minuman tradisional khas di Jawa juga dikenal memiliki cita rasa yang manis, seperti es dawet khas Banjarnegara, es kapal khas Solo dan lainnya.

Lalu, apakah makna makanan manis bagi masyarakat Jawa?

Baca juga: Mengenal Permainan Aksara Jawa CARAKAN Ciptaan Mahasiswa UNS yang Juara di Singapura

Turunan dari zaman Majapahit

Guru Besar Ilmu Budaya di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof Dr Bani Sudardi mengungkapkan, masyarakat Jawa terbagi menjadi tiga golongan besar. 

Di antaranya adalah orang Jawa sekitar keratonan yang berada di Solo dan DIY, orang Jawa Banyumasan, dan orang Jawa Brangwetan atau di Jawa Timur.

Namun, di Pulau Jawa sendiri, menurutnya, didominasi masyarakat Jawa yang dekat dengan keraton.

Adapun masyarakat Jawa dekat keraton ini menyukai kuliner dengan rasa manis.

"Jadi untuk masyarakat yang kebanyakan di Jawa itu sebenarnya masyarakat Jawa yang Yogya keraton, mereka pada umumnya suka makanan yang manis," ujar Bani saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (1/7/2020).

Ia mengungkapkan, mereka suka memakan atau memasak makanan manis lantaran rasa manis memiliki filosofi bagi masyarakat Jawa keraton sebagai simbol kenikmatan.

Baca juga: Mengenal Gobog, Uang yang Berlaku di Era Majapahit

Selain itu, cita rasa manis itu sudah terjadi secara turun-menurun dari zaman Majapahit.

Kesukaan masyarakat Jawa terhadap cita rasa manis terjadi karena kondisi alam di Pulau Jawa. 

Zaman dahulu, wilayah Pulau Jawa melimpah dengan pohon kelapa. Oleh karena itu, masyarakat setempat memanfaatkan pohon tersebut dengan berbagai inovasi.

Mereka terbiasa membuat gula kelapa (gula Jawa) yang menciptakan rasa manis. "Makanan itu cenderung dibuat gurih manis, itu karena unsur dari tanaman kelapa, kelapanya itu gurih dan gulanya itu manis," ujar Bani.

 Sementara itu, Bani menambahkan, kuliner khas Jawa tidak hanya manis, namun juga gurih.

Untuk rasa gurih dan manis ini umumnya berdampingan dalam satu menu. Misalnya, sate ayam Ponorogo yang dibakar memiliki rasa gurih dengan bumbu kacang yang manis.

"Memang yang dibentuk itu selera manis, itu termasuk Jawa-jawa tengahan, kalau sate khas Tegal itu terkenal gurihnya, sedikit manis," ujar Bani.

Baca juga: Lembah Sungai Bengawan Solo, Tempat Tinggal Manusia Purba di Pulau Jawa

Minuman manis

Tidak hanya makanan, Bani mengungkapkan, kebanyakan minuman di Jawa juga memiliki rasa manis.

"Iya, pada umumnya, kalau minuman itu memang manis. Hanya dari sumber manis yang berbeda-beda dan tingkat kemanisannya," ujar dia.

Adapun sumber manis yang umum digunakan yakni gula pasir, gula Jawa, dan gula aren.

Bani mengungkapkan, masyarakat Jawa biasanya menggunakan pemanis dari gula Jawa dalam proses memasak atau membuat minuman.

Sementara, gula aren saat itu digunakan pada minuman herbal atau jamu saja. Bani mengungkapkan, gula Jawa dengan gula aren sama-sama berasal dari nira namun, berbeda pohon.

"Gula Jawa itu dari nira pohon kelapa, kalau gula aren itu dari nira aren atau pohon lontar," lanjut dia.

Sementara, ada juga gula tebu, namun tanaman tersebut baru dikenalkan oleh Belanda sebagai komoditi saja. "Gula pasir dulu tidak digunakan oleh masyarakat khas Indonesia, itu yang membawa (mengenalkan) Belanda," ujar Bani.

Baca juga: Manfaat Bir Jawa, Minuman Tradisional Khas Yogyakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com