Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Telur Asin Variasi Baru, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

Kompas.com - 01/07/2020, 20:42 WIB
Retia Kartika Dewi,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan menampilkan sejumlah telur bebek yang dimasukkan dalam toples dan direndam menggunakan larutan garam, bawang putih, dan cabai ramai dibicarakan di media sosial pada Minggu (28/6/2020).

Adapun foto tersebut diunggah oleh akun Twitter bernama ienas Tsuroiya, @tsuroiya.

"From this to this," tulis @tsuroiya dalam twitnya.

Sejauh ini, twit @tsuroiya telah di-retwit sebanyak lebih dari 5.900 kali dan telah disukai sebanyak lebih dari 23.000 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Diketahui, dalam twit tersebut ia mengunggah dua foto yang menampilkan foto telur asin yang dimasukkan dalam toples dengan diberi cabai dan bawang putih, kemudian foto lainnya merupakan kondisi matang telur asin yang dibelah.

Selain itu, akun @tsuroiya juga mengungkapkan, telur yang ada dalam foto merupakan telur bebek dan telur ayam mentah yang telah dicuci bersih dan dikeringkan.

Kemudian, ia merendam telur tersebut di dalam toples yang berisi air larutan garam selama 10 hari. 

Lamanya waktu perendaman dapat ditentukan berdasarkan tingkat keasinan yang diinginkan. Semakin lama proses perendaman, maka telur akan menjadi semakin asin rasanya.

Saat ini banyak orang mulai membuat variasi sendiri untuk pembuatan telur asin dengan menambahkan sejumlah bahan selain garam. 

Salah satunya, tambahan bawang putih dan cabai merupakan variasi baru dalam pembuatan telur asin. Biasanya telur asin hanya direndam dalam larutan garam.

Lantas, bagaimana penjelasan dokter ahli gizi mengenai hal tersebut?

Baca juga: Mengenal Brebes, Pusat Telur Asin yang Kini Dilirik Donald Trump

Penjelasan ahli gizi

Dokter spesialis gizi klinik dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC) Siloam Hospital, Jakarta Selatan, dr Inge Permadhi, SpGK mengungkapkan, saat telur mentah tersebut direndam dengan larutan garam yang dicampur cabai dan bawang putih tidak mengurangi nilai gizinya.

Penambahan garam pun dilakukan sebagai pengawet telur.

"Garam itu pengawet. Mungkin kalau kurang dari semalam, rasa garamnya belum masuk," ujar Inge saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (1/7/2020).

Adapun manfaat dan gizinya masih sama seperti telur biasa, yakni sebagai sumber protein. "Hanya ini sudah asin rasanya dan lebih awet," ujar Inge.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com