Serupa paradoks dengan kartun seekor ular melingkar demi menelan ekornya sendiri kemudian lanjut ke seluruh tubuhnya sendiri sehingga akhirnya sang ular hilang lenyap.
Menulis telaah paradoks di masa masih begitu banyak yang lebih perlu ditelaah pada masa umat manusia dirundung cemas terhadap angkara murka Covid-19 sebenarnya juga dapat dianggap sebagai suatu bentuk paradoks.
Namun memang begitu banyak paradoksa hadir pada kenyataan kehidupan yang perlu ditelaah. Paradoks bisa menjadi indikasi gejala bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Misalnya paradoks Indonesia dengan tanah yang sedemikian luas dan sedemikian subur untuk bercocok tanam padi ternyata impor beras.
Paradoks Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar dengan garis pantai terpanjang di planet bumi ternyata impor garam.
Paradoks mendatangkan pekerja asing pada masa masih banyak pekerja Indonesia belum memperoleh lapangan kerja.
Paradoks obat farmasi Barat dan obat tradisional China menjadi anak emas di Indonesia sementara jamu menjadi anak tiri di negeri sendiri.
Paradoks konon Indonesia produsen alat perlindungan diri (APD) terbesar di dunia namun begitu banyak dokter dan perawat terpaksa merawat para pasien Covid-19 tanpa perlengkapan APD yang memadai.
Paradoks hukum tumpul ke atas, tajam ke bawah. Paradoks pemidanaan pengritik penguasa padahal Orba sudah berlalu. Paradoks berniat menaikkan tarif BPJS di masa rakyat menderita akibat pagebluk Corona.
Paradoks sila Keadilan Sosial Untuk Seluruh Indonesia ternyata pada kenyataan Keadilan Sosial Untuk Sebagian (Kecil) Rakyat Indonesia.
Paradoks di dalam sabda Bung Karno "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.".
Dan masih banyak lagi paradoksa yang sebenarnya perlu kita telaah bersama demi mendukung upaya bersama menjauhkan negara, bangsa dan rakyat Indonesia dari krisis moral, mental, akhlak dan budi-pekerti. Merdeka!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.