Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Amankah Naik Pesawat Saat Pandemi? | Dua Kandidat Vaksin Virus Corona

Kompas.com - 29/06/2020, 05:39 WIB
Inggried Dwi Wedhaswary

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penumpang pesawat diketahui positif Covid-19 kembali terjadi.

Terbaru, seorang penumpang pesawat Garuda Indonesia rute Jakarta-Sorong positif Covid-19. Hal itu diketahui dari dokumen hasil tes swab yang dibawanya.

Belum diketahui bagaimana ia bisa lolos terbang berbekal dokumen positif Covid-19.

Sebelumnya, kasus yang sama terjadi saat dua penumpang yang mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatera Barat, juga positif infeksi virus corona.

Dengan adanya kasus-kasus seperti ini, amankah bepergian naik pesawat? Berita mengenai hal ini menjadi salah satu berita yang paling banyak dibaca di laman Tren pada Minggu (28/6/2020) hingga Senin (29/6/2020) pagi ini.

Selengkapnya, berikut beberapa berita populer Tren:

1. Ada penumpang positif Covid-19, amankah naik pesawat?

Meski sudah disyaratkan membawa hasil negatif berdasarkan rapid test 
dan swab test, namun masih ditemukan penumpang yang positif Covid-19 bisa naik pesawat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terjadinya penularan pada penumpang yang lain.

Amankah naik pesawat saat pandemi virus corona seperti saat ini?

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Emory University, Atlanta, melakukan permodelan bagaimana penumpang dan kru bergerak saat pesawat terbang serta bagaimana pengaruhnya pada transmisi penyakit menular.

Dari permodelan itu, para peneliti menyimpulkan bahwa penyakit infeksi pernapasan yang menyebar oleh tetesan (aerosol) tidak mungkin ditularkan secara langsung lebih dari satu meter dari penumpang yang terinfeksi.

Dengan catatan, ada jarak aman antar penumpang dan masing-masing mengenakan masker sebagai langkah pencegahan penularan.

Selengkapnya mengenai hal ini bisa dibaca di sini:

Kasus Penumpang Positif Covid-19, Seberapa Aman Naik Pesawat Saat Pandemi?

2. Dua kandidat vaksin virus corona versi WHO

Di antara ratusan kandidat, calon vaksin yang dikembangkan AstraZeneca merupakan vaksin yang dinilai paling maju dalam hal pengembangan.

Selain itu, Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan mengatakan, kandidat vaksin corona yang dikembangkan Moderna juga tidak jauh di belakang Astrazeneca.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com