Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Sejarah "Bara Api" di Perbatasan India-China

Kompas.com - 18/06/2020, 12:50 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sumber Al Jazeera

1975

Pertempuran kembali berlanjut di Tulung La. Pertempuran ini adalah kali terakhir tembakan secara resmi dilaporkan ditembakkan melintasi perbatasan yang disengketakan.

Empat tentara India disergap dan dibunuh di sepanjang garis pemisah di Arunachal Pradesh.

New Delhi menyalahkan Beijing karena menyeberang ke wilayah India, klaim yang diberhentikan oleh China.

Baca juga: Cara Polisi India Tertibkan Warga yang Langgar Aturan Lockdown

2017

India dan China mengalami kebuntuan selama berbulan-bulan di wilayah Doklam Bhutan setelah tentara India mengirim pasukan untuk menghentikan China membangun jalan di daerah itu.

Dataran tinggi Doklam sangat penting karena memberikan China akses ke apa yang disebut "leher ayam" atau sebidang tanah "tipis" yang menghubungkan negara-negara bagian timur laut India dengan bagian lain negara itu.

Hal ini diklaim oleh China dan Bhutan, sekutu India. Masalah ini dapat diselesaikan setelah proses pembicaraan.

Baca juga: Ada 100-an Bayi yang Lahir dari Ibu Pasien Covid-19 di RS India, Ini Kondisinya...

2020

Terbaru, pada Selasa (17/6/2020) India mengatakan 20 tentaranya terbunuh setelah bentrokan hebat dengan pasukan China sehari sebelumnya di Lembah Galwan.

Bentrokan itu terjadi setelah berminggu-minggu ketegangan tingkat rendah setelah beberapa tentara India dan China cedera dalam pertempuran dengan intensitas tinggi di perbatasan di negara bagian Sikkim pada awal Mei.

Dalam beberapa hari, kata para pejabat India, pasukan China melanggar batas demarkasi (pemisah) lebih jauh ke barat di wilayah Ladakh dan India kemudian memindahkan pasukan tambahan ke posisi yang berlawanan.

Pekan lalu, kedua negara mengatakan mereka akan menyelesaikan konflik secara damai setelah pertemuan tingkat tinggi antara komandan militer.

Tetapi pada Selasa (16/6/2020), India mengungkapkan bahwa upaya itu tak terbukti, justru kedua belah pihak saling menyalahkan.

Beijing membenarkan ada korban dalam bentrokan pada Senin (15/6/2020) tetapi tidak memberikan perincian lebih lanjut.

Baca juga: Melihat Kondisi Yaman, yang Harus Bertahan di Antara Perang dan Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com