Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut Ancam Kirim Militer ke Perbatasan Korsel, Kenapa Korea Terbagi Dua?

Kompas.com - 17/06/2020, 14:32 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Kedua diktator ini terlibat pertikaian berkepanjangan di paralel ke-38 dan pertempuran di garis perbatasan kedua negara sudah biasa terjadi.

Hampir 10.000 tentara Korea Utara dan Selatan terbunuh dalam pertempuran di garis perbatasan bahkan sebelum perang Korea benar-benar dimulai.

Baca juga: Korea Utara Ledakkan Kantor Penghubung dengan Korea Selatan di Kaesong

Perang 70 tahun dan telan 5 juta korban jiwa

Pada 25 Juni 1950, Perang Korea dimulai ketika 75.000 prajurit Korea Utara melintasi paralel ke-38, batas antara Republik Rakyat Demokratik Korea yang didukung Soviet di sebelah utara dan Republik Korea yang pro-Barat di Selatan.

Invasi ini adalah aksi militer pertama di era Perang Dingin. Pada Juli 1950, pasukan Amerika Serikat memasuki perang atas nama Korea Selatan.

Menurut Amerika, perang ini adalah perang melawan kekuatan komunisme internasional.

Setelah beberapa kali pertempuran di paralel ke-38, korban jiwa yang jatuh semakin meningkat tanpa ada hasil yang diharapkan.

Para pejabat Amerika dengan cemas kemudian menyusun semacam gencatan senjata dengan Korea Utara.

Baca juga: Ancam Korea Selatan, Korea Utara Bakal Kirim Militer ke Perbatasan

Mereka khawatir, jika peperangan ini akan menjadi perang yang lebih luas dan melibatkan Rusia serta China, atau bahkan, menjadi Perang Dunia III.

Akhirnya, pada Juli 1953, Perang Korea berakhir. Secara keseluruhan, sekitar 5 juta tentara dan warga sipil kehilangan nyawa mereka, semntara semenanjung Korea masih terbelah hingga hari ini.

Perang Korea relatif singkat tetapi termasuk salah satu perang paling berdarah dalam sejarah. Hampir 5 juta orang meninggal, lebih dari setengahnya adalah warga sipil.

Jumlah korban sipil ini lebih tinggi daripada Perang Dunia II dan Perang Vietnam. Hampir 40.000 orang Amerika tewas dalam aksi di Korea, dan lebih dari 100.000 terluka.

Baca juga: China Punya 320 Senjata Nuklir, Korea Utara 30-40

Belum ada kesepakatan 

Sejak dimulainya Perang Korea hingga saat ini, belum ada hasil akhir yang dicapai. Tidak ada perdamaian di antara kedua negara tersebut, hanya gencatan senjata.

Pada Juli 1951, Presiden AS Harry Truman dan komandan militernya memulai pembicaraan damai di Panmunjom. Namun, pertempuran terus berlanjut sepanjang paralel ke-38 saat negosiasi macet.

Kedua belah pihak bersedia menerima gencatan senjata yang mempertahankan batas paralel ke-38. Meski demikian, kedua belah pihak tidak dapat mencapai kesepakatan tentang pemulangan tawanan perang.

China dan Korea Utara menyetujuinya, sedangkan Amerika Serikat mengatakan tidak. Akhirnya, pada 27 Juli 1953 gencatan senjata ditandatangani setelah lebih dari dua tahun negosiasi. 

Perjanjian itu memberi kebebasan pada tawanan perang untuk tetap berada di tempat manapun yang mereka ingingkan.

Selain itu juga menarik batas baru di dekat paralel ke-38 yang memberi Korea Selatan wilayah tambahan 1.500 mil persegi dan menciptakan "zona demiliterisasi" selebar 2 mil yang masih ada sampai sekarang.

Baca juga: Militer Korea Utara Siap Beraksi Melawan Korea Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com