"Ayam betina bisa bertelur, baik melalui kawin dengan pejantan maupun tidak melalui proses perkawinan. Ayam betina tetap menghasilkan telur tanpa perkawinan selama masih diberikan makanan dengan baik," ungkap Dwi.
Sementara pada telur fertil dapat ditetaskan karena dibuahi oleh pejantan.
Sesungguhnya, lanjut Dwi, telur ayam fertil maupun infertil keduanya aman dimakan. Namun yang membedakan hanya ada sperma atau tidak di dalamnya.
Sementara terkait kandungan gizi pada telur ayam, dia menyebutkan telur ayam kaya akan nilai gizi terutama protein yang bernilai tinggi.
"Telur digunakan sebagai standar protein sejumlah makanan atau diistilahkan dengan Protein Senilai Telur (PST)," kata Dwi.
Menurutnya, kandungan protein telur dijadikan standar dan diberi nilai maksimal yaitu 100. Sementara itu pada bahan pangan lainnya disetarakan dengan kandungan protein telur yang umumnya mempunyai nilai di bawah 100.
Baca juga: Telur Infertil Layak Konsumsi, Tapi Cepat Membusuk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.