Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tahapan Pengujian dan Kandidat Kuat Vaksin Virus Corona

Kompas.com - 13/06/2020, 19:45 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para peneliti di seluruh dunia saat ini tengah mengembangkan lebih dari 135 varian vaksin yang akan digunakan untuk mengatasi virus corona.

Vaksin biasanya membutuhkan penelitian dan pengujian selama bertahun-tahun sebelum bisa dimanfaatkan secara luas, tetapi para ilmuwan berlomba untuk menghasilkan vaksin yang aman dan efektif pada tahun depan.

Pengembangan vaksin dimulai pada bulan Januari dengan menguraikan genom SARS-CoV-2, nama resmi virus corona penyebab Covid-19.

Dilansir dari The New York Times, ada lebih dari 125 calon vaksin yang menjalani penelitian tahap praklinis. Kemudian masing-masing ada 7 calon vaksin di tahap I dan tahap II, sementara ada 2 calon vaksin di tahap III. 

Baca juga: 3 Upaya Pengembangan Vaksin Virus Corona di Indonesia

Tahap pengujian vaksin

Pengujian vaksin Praklinis yaitu para ilmuwan memberikan vaksin kepada hewan seperti tikus atau monyet untuk melihat apakah vaksin menghasilkan respons kekebalan.

Sementara pengujian Tahap I yaitu saat para ilmuwan memberikan vaksin kepada sejumlah kecil orang untuk menguji keamanan dan dosis serta untuk memastikan bahwa calon vaksin merangsang sistem kekebalan tubuh.

Sedangkan pengujian Tahap II adalah ketika para ilmuwan memberikan vaksin kepada ratusan orang yang dipecah menjadi kelompok-kelompok, seperti anak-anak dan orang tua, untuk melihat apakah vaksin bertindak berbeda di dalamnya.

Uji coba ini selanjutnya menguji keamanan vaksin dan kemampuan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh.

Adapun Tahap III yaitu saat para ilmuwan memberikan vaksin kepada ribuan orang dan menunggu untuk melihat berapa banyak yang terinfeksi, dibandingkan dengan sukarelawan yang menerima plasebo. Uji coba ini dapat menentukan apakah vaksin melindungi terhadap virus corona.

Di luar tahapan itu ada Fase Gabungan, yaitu cara lain untuk mempercepat pengembangan vaksin dengan menggabungkan fase. Beberapa vaksin coronavirus sekarang dalam uji coba Fase I / II, misalnya, di mana mereka diuji untuk pertama kalinya pada ratusan orang.

Selanjutnya adalah persetujuan, yaitu regulator di setiap negara meninjau hasil uji coba dan memutuskan apakah akan menyetujui vaksin atau tidak. Selama pandemi, vaksin dapat menerima otorisasi penggunaan darurat sebelum mendapatkan persetujuan resmi.

Baca juga: Update Vaksin Corona: Ada 39 Proyek Penelitian, 11 Sudah Dites pada Manusia

Kandidat calon vaksin

Berikut adalah semua jenis vaksin yang telah mencapai uji coba pada manusia, bersama dengan pilihan vaksin yang menjanjikan yang masih diuji dalam sel atau hewan.

Vaksin Genetik

Vaksin yang menggunakan satu atau lebih dari gen virus corona sendiri untuk memicu respons kekebalan.

1. Vaksin mRNA Moderna sempat membuat saham perusahaan melonjak pada bulan Mei dengan hasil data Tahap I pada hanya delapan orang.

Tetapi harga sahamnya turun ketika para ahli bereaksi biasa terhadap hasil pengujiannya.

Sebagai bagian dari Operation Warp Speed, perusahaan Amerika ini sedang mengincar uji coba Tahap III pada bulan Juli dan berharap dapat menyiapkan vaksin pada awal 2021.

2. Perusahaan Jerman, BioNTech telah mengadakan kerja sama dengan Pfizer, yang berbasis di New York, dan pembuat obat Cina Fosun Pharma untuk mengembangkan vaksin mRNA mereka.

Pada bulan Mei, Pfizer mengumumkan uji coba manusia untuk vaksin.

Sebagai penerima manfaat dari Operation Warp Speed, Pfizer berharap memiliki beberapa juta dosis untuk penggunaan darurat pada musim gugur jika semuanya berjalan baik dalam uji coba.

Baca juga: Saat Vaksin Covid-19 Ditemukan, Siapa yang Pertama Mendapatkannya?

3. Pada bulan Mei, perusahaan Amerika Inovio menerbitkan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa vaksin berbasis DNA mereka menghasilkan antibodi pada tikus.

Uji coba keselamatan pada manusia sekarang sedang dilakukan di Amerika Serikat dan akan dimulai di Korea Selatan pada akhir Juni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com