Peter Thang, seorang pengungsi dari Myanmar yang kini tinggal di lingkungan Pudu, Kuala Lumpur mengungkapkan kecemasannya.
"Setiap hari, polisi berpatroli dan mengumumkan sesuatu dalam bahasa Melayu, tetapi saya tidak mengerti. Saat anak-anak saya mendengar suara sirene, mereka terkejut," tutur dia.
Baca juga: Lee Chong Wei Dukung Duet Pelatih Indonesia-Malaysia untuk Lee Zii Jia
Sementara itu, Juru Bicara UNCHR menyebut pihaknya telah menerima pemberitahuan dari pihak berwenang bahwa pengungsi yang terdaftar dan pencari suaka tidak akan ditahan dalam penggerebekan.
UNCHR sendiri telah ditolak aksesnya ke pusat-pusat penahanan Malaysia sejak Agustus 2019.
Kondisi ini membuat badan tersebut tidak dapat mengidentifikasi orang-orang yang membutuhkan perlindungan internasional atau mengadvokasi pembebasan mereka.
Hingga kini, mereka masih terus mencari akses dan berusaha untuk menyediakan pendaftaran awal bagi para pencari suaka di daerah penguncian dengan kebutuhan perlindungan yang mendesak.
Baca juga: Sebelum Kualifikasi Olimpiade, Tim Bulu Tangkis Malaysia Fokus ke Thomas-Uber
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.