KOMPAS.com - Indonesia hingga saat ini terus melakukan pengujian spesimen untuk mengetahui siapa saja yang positif terinfeksi virus corona dan menderita Covid-19.
Berdasarkan data Gugus Tugas Nasional per Jumat (29/5/2020), secara kumulatif total yang diperiksa secara nasional ada 300.545 spesimen dari 205.165 orang.
Dari spesimen yang dites, 25.216 ditemukan positif dan 179.949 dikonfimasi negatif Covid-19.
Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang menjapai angka 270-an juta jiwa, jumlah uji yang dilakukan ini masih terbilang relatif rendah.
Baca juga: Mengenal Pooling Test, Cara Kerja, dan Apakah Bisa Mendeteksi Corona?
Epidemiolog Dicky Budiman menyebutkan ada satu opsi yang bisa dilakukan di Indonesia untuk mempercepat pelacakan persebaran virus dengan menguji lebih banyak sampel individu.
Opsi itu adalah dengan menerapkan strategi pooling test.
"Melihat kondisi secara umum dimana penyebaran pada tingkat komunitas sudah banyak terjadi di wilayah Indonesia, juga melihat jumlah penduduk kita yang relatif besar, strategi selain peningkatan jumlah, kapasitas, dan utilitas dari lab pemeriksanaan Covid-19, saya melihat ada strategi lain, yaitu dengan pooling testing," kata Dicky dalam keterangan video yang diterima Kompas.com, Jumat (29/5/2020).
Apa itu pooling testing
Secara sederhana strategi ini adalah menguji sejumlah sampel dari populasi yang diambil dengan persyaratan tertentu, secara bersamaan.
Jadi, dapat menghemat biaya pengujian dan menjaring lebih banyak sampel untuk diuji secara bersamaan.
"Saat ini sudah dilakukan di Jerman dan di Israel, kurang lebih 34 pasien diambil sampel swab-nya kemudian diekstraksi, disatukan, setelah itu ada tahapannya, diekstraksi untuk pemeriksaan genetiknya baru dimasukkan ke dalam mesin PCR," jelas Dicky saat dihubungi, Sabtu (30/5/2020).
"Sehingga yang dimasukkan sudah dalam bentuk ekstraksi dari gabungan 34 kurang lebih pasien itu. Sehingga ini menghemat," lanjutnya.
Baca juga: Dikritik Tes Covid-19 Masih Lambat dan Minim, Berikut Jawaban Pemerintah
Dicky mengibaratkan jika sekali tes PCR (Polymerase Chain Reaction) di Indonesia membutuhkan biaya sekitar Rp 1,21,6 juta untuk satu orang, satu tes, maka dengan strategi ini biaya itu bisa digunakan untuk menguji lebih banyak orang, hingga puluhan.
Sejarah pooling test
Saat ini, strategi pooling test ini sudah diterapkan di Jerman, Israel, dan Wuhan untuk melacak sebaran virus corona di masyarakatnya