Berbeda dengan teater di Inggris yang harus terus membayar honor pemainnya karena telah terikat kontrak, meskipun pertunjukannya dibatalkan.
Di Jerman, teater dapat menempatkan aktor mereka pada skema cuti paruh waktu yang diatur oleh pemerintah setempat.
Setelah membaca biografi Shakespeare, Ostermeier optimis bahwa penonton akan kembali ketika teater membuka pintu mereka setelah liburan musim panas.
“Antara tahun 1603 dan 1610, London Globe (gedung pertunjukan) berulang kali ditutup selama berbulan-bulan karena wabah pes, namun periode itu adalah salah satu zaman keemasan teater," kata Ostermeier.
“Saya berharap bahwa teater akan selamat dari pandemi ini. Keinginan untuk memiliki pengalaman bersama, untuk tertawa bersama dan bernafas bersama, itu bukanlah sesuatu yang bisa Anda matikan atau ganti secara permanen dengan live streaming," kata Ostermeier.
Baca juga: Saat Gereja Martha Lutheran Dipergunakan untuk Shalat Jumat Warga Jerman...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.