Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Desain Bus Disebut Menyesuaikan New Normal, seperti Apa?

Kompas.com - 28/05/2020, 20:13 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah video tentang bus patas yang disebut mengikuti aturan new normal dengan menerapkan  physical distancing beredar di media sosial Twitter.

Video tersebut diunggah oleh akun @elang0606.

Bus patas Jakarta Surabaya tipe terbaru. Sudah dipakai sistem baru yaitu NEW NORMAL (physical distancing) diterapkan itu,” demikian narasi yang mengikuti video tersebut.

Dari video itu terlihat bus dengan tempat duduk tunggal yang dibuat bertingkat.

Dalam video tersebut terlihat tulisan ‘Laksana’ yang merupakan karoseri bus.

Unggahan itu pun dibagikan ulang oleh lebih dari 8.000 pengguna lainnya.

Benarkah bus tersebut merupakan bus versi terbaru yang menyesuaikan dengan protokol pencegahan penyebaran virus corona?

Baca juga: Viral Video Anggota Polda Banten Patungan Bayar Orderan Driver Ojol

Konfirmasi Kompas.com

Saat dikonfirmasi, Candra Dewi selaku Brand & Marketing Communication Manager CV Laksana, Candra Dewi, mengatakan, bus yang ada dalam video viral tersebut adalah produk dari Karoseri Laksana dengan nama Legacy SR 2 Suites Class.

Sebenarnya, produk tersebut adalah produk bus yang telah diluncurkan sejak akhir tahun 2019, dengan konsep luxury bus yang mengutamakan sisi privasi penumpang.

Akan tetapi, banyak PO yang merupakan customer Laksana menilai bus jenis suite class ini mengakomodasi kebutuhan transportasi pada masa pandemi virus corona.

“Karena kabinnya cuma satu-satu, jaraknya juga pas,” kata Candra saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/5/2020).

Ia menyebutkan, hanya ada 21 tempat duduk di bus tersebut. Kapasitas ini sesuai dengan kondisi saat ini di mana bus-bus hanya boleh mengangkut penumpang 50 persen dari kapasitas bus.

Baca juga: Video Viral Pria Mabuk di Banjarmasin Acungkan Senjata Tajam, Ternyata Napi Asimilasi

Menurut Candra, Karoseri Laksana juga tengah melakukan pengembangan agar bus lebih sesuai dengan protokol pencegahan penyebaran virus corona.

Salah satu yang dipersiapkan adalah penyediaan filter udara dan sekat untuk pengemudi.

“Pastinya kami menyesuaikan dengan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Kami sebagai manufaktur, sebagai builder, kami ingin menciptakan produk itu, karena tagline kami good desain and safety jadi selain aman dan nyaman juga bisa jadi solusi,” ujar dia.

Bus jenis suite class memiliki desain layaknya business class pesawat dengan tempat duduk 1-1 dilengkapi tempat baca, lampu baca, dan televisi dengan fasilitas touch screen.

Dewi mengatakan, sejauh ini sudah ada beberapa bus yang menggunakan jenis bus ini di antaranya PO Sinar Jaya, PO New Santika, Lorena, dan sebagainya. 

“Karena ini masa-masa transisi, jadi memang pengembangan kami di sana. Kita juga aktif untuk tanya ke KNKT, Kemenhub, melihat juga di Eropa gimana, biar transportasi di indonesia jalan lagi,” kata Candra Dewi.

Menurut dia, bus jenis ini kini tak hanya dilirik oleh bus antar kota antar provinsi (AKAP), tetapi juga bus untuk kepentingan pariwisata dan city bus.

Baca juga: Video Viral Detik-detik Kecelakaan Tunggal di Nganjuk, Ini Kronologinya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com