Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Warga Berebut Masuk Mal, Psikolog: Banyak yang Sudah Sampai Titik Jenuh dan Bosan

Kompas.com - 24/05/2020, 13:02 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan video yang menampilkan orang-orang tengah berebut masuk mal viral di media sosial pada Jumat Jumat (22/5/2020).

Video itu diunggah oleh akun Twitter Gesya, @cudble.

Unggahannya kini telah diretwit lebih dari 12.000 kali dan telah disukai lebih dari 17.000 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Baca juga: Menilik Fenomena Masyarakat yang Nekat Ngemal dan Abaikan Protokol Kesehatan...

Baca juga: Viral soal Informasi Suara Dentuman di Bandung, Ini Penjelasan Lapan, BMKG dan PVMBG

Diketahui, viralnya video tersebut lantaran masyarakat Indonesia masih mengabaikan protokol kesehatan pencegahan virus corona.

Berangkat dari kejadian ini, psikolog dari Univeritas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Laelatus Syifa, menyampaikan, mereka yang berebut masuk ke mal tersebut telah merasa jenuh dan bosan berada di rumah.

Ia menjelaskan, rasa jenuh dan bosan tersebut disebabkan oleh lamanya karantina yang telah berjalan selama dua bulan.

"Menurut saya, warga berebut masuk mal karena banyak yang sudah sampai titik jenuh dan bosan berada di rumah, bisa dikatakan kondisi ini sudah berjalan dua bulan, itu waktu yang cukup panjang, ditambah lagi masih tidak jelas kapan kondisi ini akan berakhir," ujar Latus kepada Kompas.com, Sabtu (23/5/2020).

Ia menjelaskan, kebosanan yang dirasakan masyarakat menimbulkan stres. Sebab, semakin bosan, maka akan berdampak semakin stres.

"Orang yang stresnya tinggi lebih berpotensi untuk melanggar aturan yang ada," kata dia.

Baca juga: Viral, Warung Ini Sediakan Pecel Gratis Selama Ramadhan

Pelampiasan kebosanan

Tangkapan layar akun Twitter gesya, @cudble yang mengunggah video viral sejumlah warga berebut memasuki mall di Lebak, Banten.Twitter: @cudble Tangkapan layar akun Twitter gesya, @cudble yang mengunggah video viral sejumlah warga berebut memasuki mall di Lebak, Banten.

Sementara itu, ketika masyarakat merasa jenuh dan bosan dengan kondisi saat ini, Latus menyampaikan bahwa cara pelampiasan tidak hanya dengan memenuhi hasrat yang selama ini diinginkan.

Namun, alternatif lain yang dapat dilakukan yakni dengan menurunkan tegangan dan membuat diri senyaman atau serileks mungkin.

"Me-release stres itu prinsipnya adalah mengalihkannya ke kegiatan yang bisa menurunkan tegangan, membuat kegiatan yang rileks dan menyenangkan di rumah," ujar Latus.

"Bisa jadi memasak, nonton film, baca buku, dan lain sebagainya sesuai selera. Jadi, tidak harus kegiatan yang sebenarnya, tapi cukup dialihkan sebagai subtitute atau pengganti," lanjut dia.

Sementara itu, Latus menggambarkan bahwa orang yang memerlukan pengalihan kegiatan agar tidak stres ibarat orang yang suka memukul ketika marah, menurut dia, energi orang tersebut akan dialihkan untuk bermain boxing.

Dalam kasus ini dapat juga diterapkan.

Apabila seseorang merasa jenuh, maka sebaiknya mereka mengganti kegiatan lain yang menyenangkan, misalnya dengan suasana nyaman di rumah bersama keluarga menjalin hubungan sosial melalui medsos.

Hal ini dilakukan dengan kesadaran penuh bahwa inti dari semua ini adalah dengan melakukannya untuk kebaikan bersama.

"Kalau niatan ini tidak kuat, mudah saja goyah untuk melanggar peraturan kesehatan. Selain kegiatan yang bervariasi, menciptakan kondisi psikologis yang nyaman untuk seseorang tetap betah tinggal di rumah adalah hal yang sangat penting," imbuhnya.

Baca juga: Viral Video Tenaga Medis di RSUD Sidoarjo Parodikan Power Rangers, Ini Cerita Lengkapnya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com