Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astronom Temukan Wolfe Disk, Galaksi Berbentuk Piringan Tertua Mirip Bima Sakti

Kompas.com - 23/05/2020, 20:02 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah galaksi berbentuk piringan tertua ditemukan oleh para astronom. Galaksi tersebut dikenal sebagai DLA0817g atau juga disebut sebagai galaksi Wolfe Disk.

Mengutip CNN, Sabtu (23/5/2020), galaksi ini terbentuk sekitar 12,5 miliar tahun yang lalu atau 1,5 miliar tahun setelah Big Bang, yaitu saat usia galaksi kita hanya sepersepuluh dari umurnya saat ini.

Penemuan ini pun menjadi tantangan bagi para astronom untuk menjelaskan pembentukan galaksi di awal terjadinya alam semesta.

Baca juga: Sempat Disebut Muncul Dukhan, Langit Cerah Malam 15 Ramadhan Hiasi Twitter

Menurut para astronom, galaksi Wolfe Disk merupakan galaksi terjauh yang pernah mereka amati.

Mereka berhasil menemukan galaksi ini dengan bantuan teleskop di Chili yang dikenal dengan nama ALMA.

Berdasarkan hasil observasi, piringan galaksi ini memiliki massa sekitar 70 miliar kali Matahari.

Baca juga: Viral Gunung Sumbing Disebut Mengerikan karena Tertutup Awan Bertingkat

Seperti Bima Sakti

Bima Sakti, galaksi populer yang merampas galaksi tetangganya.NASA, ESA, the Hubble Heritage Team (STScl/AURA)-ESA/Hubble Collaboration and A. Evans (University of Virginia, Charlottesville/NRAO/Stony Brook University) Bima Sakti, galaksi populer yang merampas galaksi tetangganya.

Wolfe Disk juga berotasi dengan kecepatan 170 mil per detik, yaitu sama dengan galaksi Bima Sakti atau Milky Way. 

Sebelumnya, diketahui bahwa galaksi-galaksi yang stabil, berbentuk piringan, seperti Bima Sakti, terbentuk secara gradual dan muncul dalam susunan alam semesta, hingga 6 miliar tahun setelah Big Bang.

Pada waktu-waktu awal setelah terjadinya Big Bang, alam semesta digambarkan kosong. Kemudian, barulah terjadi pembentukan galaksi dengan bentuk yang cukup berantakan.

Galaksi-galaksi kecil bergabung dan menabrak gumpalan gas panas bersama-sama.

"Sebagian besar galaksi yang kita temukan di awal alam semesta terlihat seperti bangkai kereta karena mereka mengalami "penggabungan yang kasar" dan konsisten" jelas Marcel Neeleman, penulis utama penelitian dan peneliti di Max Planck Institute for Astronomy in Heidelberg, Jeman.

Menurutnya, proses tersebut membuat sulit terciptanya galaksi yang memiliki bentuk teratur seperti yang dapat diamati di alam semesta saat ini.

Adapun penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Nature minggu ini.

Baca juga: Langit Ungu Jelang Topan Hagibis Jadi Tanda Bencana, Ini Penjelasannya

Pembentukan galaksi

IC 2163, galaksi berbentuk mata yang tidak bertahan lama.NASA, ESA, The Hubble Heritage Team (STScl) IC 2163, galaksi berbentuk mata yang tidak bertahan lama.

Sebagian besar astronom mengetahui pembentukan galaksi berdasarkan hierarkinya. Di awal, struktur materi gelap, yang tidak terlihat dari alam semesta dan diketahui melalui efeknya terhadap materi sekitar, menarik gas.

Penggabungan menciptakan sesuatu yang lebih besar di mana pembentukan bintang dapat terjadi dan jika mungkin, sebuah galaksi juga dapat tercipta.

Gas yang ditarik ke dalam oleh materi gelap ini mengalami pemanasan oleh tabrakan yang terjadi dan akan membentuk piringan setelah mendingin. Proses ini dapat berlangsung selama lebih dari miliaran tahun.

Namun, dalam skenario lingkungan yang dingin, banyak gas yang lebih dingin ditarik ke dalam galaksi baru dan memungkinkan pembentukan piringan yang lebih cepat.

"Kami berpikir bahwa Wolfe Disk telah berkembang terutama melalui pertambahan gas dingin yang stabil" kata Profesor Astronomi dan Astrofisika University of California, J. Xavier Prochaska.

Akan tetapi, ia mengaku masih belum dapat menjawab bagaimana massa gas sebesar itu dapat tersusun sembari menjaga bentuk piringan yang relatif stabil dan tetap berotasi.

Peneliti juga menggunakan data dari Hubble Space Telescope dan radio antena National Science Foundation's Karl G. Jansky Very Large Array di New Mexico untuk memahami jenis pembentukan bintang seperti apa yang terjadi di dalam galaksi.

"Tingkat pembentukan bintang di dalam Wolfe Disk adalah setidaknya 10 kali lebih tinggi daripada di galaksi kita. Artinya, ia menjadi salah satu piringan galaksi paling produktif di awal alam semesta" jelas Prochaska.

Adapun menurut Neeleman, penelitian dan observasi lebih lanjut dibutuhkan untuk mengetahui bagaimana pembentukan galaksi ini pada awal alam semesta.

Baca juga: Typhoon Hagibis, Kesaksian WNI di Jepang soal Langit Berwarna Pink...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com